Dark/Light Mode

Analisa Pertarungan Pilpres 2024

Jagoan Mega Akan Melawan Jagoan Jokowi

Senin, 6 Juni 2022 07:48 WIB
Ganjar Pranowo yang dianggap sebagai jagoan Jokowi dengan Puan Maharani yang merupakan jagoan Megawati. (Kartun: Mice)
Ganjar Pranowo yang dianggap sebagai jagoan Jokowi dengan Puan Maharani yang merupakan jagoan Megawati. (Kartun: Mice)

 Sebelumnya 
Kata dia, saat ini, JK sangat intens melobi Mega agar mengawinkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Puan Maharani. Tak hanya ke Mega, JK disebut sudah 3 kali bertemu langsung dengan Puan. "Untuk meminta Puan supaya dia berpasangan dengan Anies," beber mantan anggota DPR dari Fraksi PKS ini.

Respons Puan, positif. "Beberapa kali Mbak Puan itu menyampaikan, dia dengan Mas Anies itu hubungannya baik," ungkap Tamsil.

Apa benar yang dibilang Tamsil? Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno angkat bicara soal kemungkinan head to head jagoan partainya dengan jagoan Jokowi, sebagaimana yang disampaikan Tamsil. Ia menilai, apa yang disampaikan Tamsil bukanlah bocoran, melainkan analisis yang didasari dengan indikasi logis.

Baca juga : Menuver Jokowi Disorot Netizen

"Pak Tamsil kan beberapa kali mengatakan indikasi. Narasinya dibangun atas dasar asumsi," kata Hendrawan, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ia memastikan, apa pun yang berkembang sebelum deadline pendaftaran capres-cawapres tahun depan, yakni September 2023, adalah wacana. Termasuk isu permintaan Jokowi agar PPP menjauhi PDIP. "Istilah perintah, harapan dan aspirasi itu, spekulatif sifatnya," sambungnya.

"Kemarin, Bu Puan kan dengan Pak Presiden, orang kaget lagi. Kita sabar, kita tunggu deadline. Partai sedang siap-siap dulu," ingat politisi Banteng ini.

Baca juga : RI Jadi Partner Country Hannover Messe 2023, Ini Yang Akan Dilakukan Menperin

Lalu, apakah benar JK sudah 3 kali menemui Puan untuk berpasangan dengan Anies? "Mungkin lebih dari itu. Kalau silaturahim kan dimana-mana bisa terjadi," ungkapnya.

Namun, Hendrawan tak menampik jika duet Puan-Anies bisa saja terwujud. Karena dalam politik, semua serba mungkin. Hanya tingkat kemungkinannya saja yang berbeda-beda.

"Tidak perlu kita membuat determinasi terlalu awal. Kita berharap tokoh-tokoh nasional rukun, menjalankan perintah Buya Syafii Maarif, yaitu bersaudara dalam perbedaan dan berbeda dalam persaudaraan," ingatnya.

Baca juga : Harlah Pancasila, Wapres Kenakan Pakaian Adat Melayu

Sekjen PPP, Arwani Thomafi membantah klaim Tamsil yang menyebutkan Jokowi meminta bosnya menjauhi PDIP. "Tidak ada," bantahnya, singkat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.