Dark/Light Mode

Harga Meterai Bakal Dinaikkan

Warganet Ngedumel, Kenapa Menkeu Pungutin Duit Receh

Senin, 8 Juli 2019 09:03 WIB
Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga meterai akan dinaikkan. Sekarang, tarif meterai per lembar 6.000, naik menjadi 10.000. Warganet kesal, ngedumel.Rencana kenaikan harga meterai diusulkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kepada DPR, pekan kemarin. 

Dia meminta Undang-Undang (UU) Bea Meterai Nomor 13 Tahun 1985 direvisi. Dia menjelaskan, akan ada beberapa poinpoin yang akan diganti dari UU Bea Meterai lama. Mulai dari tarif bea meterai yang saat ini Rp 3.000 dan Rp 6.000 menjadi satu tarif yakni Rp 10.000 hingga penegasan pihak terutang. 

Sri Mulyani mengatakan, kebijakan menaikkan meterai demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, diperlukan sumber penerimaan negara yang memadai dan berkesinambungan. Salah satunya, berasal dari penerimaan pajak, khususnya bea meterai. 

Baca juga : Harga Kebutuhan Pangan Naik Saban Ramadan, Pemerintah Mesti Ubah Tradisi

Menurut dia, UU Bea Meterai saat ini sudah tidak bisa lagi menjadi patokan. Kondisi perekonomian telah banyak berubah. “Karenanya, revisi ini perlu dilakukan agar mengikuti kondisi perekonomian saat ini,” ujarnya. 

Kebijakan ini membuat warganet kesal. Pasalnya, semua kebutuhan rakyat kecil naik. Saking kesalnya, @ambarwatidyas mengkritik Sri Mulyani Menteri Keuangan terbaik seDunia tetapi munguti uang receh dari rakyat. 

“Tega-teganya, padahal dompet rakyat jelata isinya tinggal kas bon. Ternyata bener, kas negara sudah kosong,” kritik dia, pedas. @w_runturabi mengatakan, urusan 4.000 perak saja harus dikejar. “Sampai yang 4.000 perak dihajar juga, tanda-tanda kas kosong,” duganya. @hartatiwidodo menimpali lagi. 

Baca juga : Erick Diminta Warganet Pimpin PSSI

Dia bilang, semua celah buat dapat pemasukan bakalan dikorek habis. “Yang penting uang masuk walaupun rakyat sengsara,” sindirnya. @karinbahari khawatir kas negara benarbenar sudah kosong. Dia khawatir Indonesia bangkrut. Sebab, semua harga-harga naik. “Cuma harga diri yang anjlok turun,” kata @karinbahari. 

Abu Keba juga kesal dengan kebijakan menaikkan tarif bea meterai. Sebagai menteri Keuangan terbaik dunia, harusnya kebijakannya membuat rakyat senang. “Tapi kok gini sih. semuanya naik,” keluh Abu. 

Gundii Gunadii lebih pedas melontarkan kritikan kepada Sri Mulyani. “Indonesia gitu, masyarakatnya kaya-kaya.. Jangan-jangan di episode selanjutnya, hantu yang sering penampakan suruh bayar pajak juga,” sindirnya. 

Baca juga : Perbankan Dan Pengembang Dapat Durian Runtuh

Ebit Doank menyinggung ucapan Sri Mulyani yang menaikkan harga demi keadilan sosial. “Busyet dah bu. Apanya demi keadilan sosial buat masyarakat? Emang masyarakat kecil gak pake meterai? Apa ga cukup pendapatan gratis tanpa usaha dari pemerintah selama ini?,” katanya. Ebit mengungkapkan, di luar negeri tak perlu pakai meterai, cukup pakai stempel dan tanda tangan.“Ini malah yang pemerintah cuma jualan meterai doang mau meras gede gede,” katanya. 

Ambalakka Jaya mengaku sudah memprediksi semua kebutuhan rakyat akan naik. Soalnya, negara dikelola dengan sesuka hati saja tanpa melihat penderitaan rakyat.“Akhirnya terjadilah sesuatu sejarah yang dinantikan dan cerita menarik dari negeri dongeng. Subsidi lpg 3 kg akan ditarik. Tarif PLN akan naik, meterai juga begitu. Giliran selanjutnya apa lagi ya.. Nantikan episode berikutnya,” kata Ambalakka. 

Jusuf Sulaiman menyindir. Kata dia, 10.000 terlalu kecil. Dia menyarankan, Sri Mulyani membea meterai menjadi 25.000. “Kalau siksa rakyat jangan tanggung bu. Sekalian ajaaa. Biar kami pada susah semua dan mati. Nah nanti tinggal import rakyat China deh buat isi Indonesia,” tandasnya.[REN]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.