Dark/Light Mode

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Utama Anak-anak Bekerja

Selasa, 14 Juni 2022 07:05 WIB
Ilustrasi pengamen di jalanan. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi pengamen di jalanan. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Kalau musisi jalanan menjadi peker­jaan masih bisa diterima, karena menggu­nakan skill, lalu untuk meminta-minta itu apakah dapat disebut pekerjaan,” tanya @pangestusukmo.

Akun @alfarez_n mengatakan, masalah pekerja anak menjadi dilema. Banyak anak bekerja di pinggir jalan karena terdesak kebutuhan ekonomi keluarg­anya. Soalnya, masih banyak masyarakat berdiri di bawah garis kemiskinan.

“Pengangguran banyak, perceraian banyak. Benang merahnya tertuju pada satu titik, pemberian jatah posisi kerja untuk perempuan yang lebih banyak. Laki-laki dibiarkan menganggur. Padahal yang wajib kerja itu laki-laki, bukan perempuan,” ujar @kurniadykiy.

Baca juga : Gattuso Resmi Jadi Pelatih Baru Valencia

Akun @unazarudin mengungkapkan, Pemerintah menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam permasalahan pekerja anak. Konstitusi menyebutkan, “Fakir miskin dan anak terlantar dipeli­hara negara.”

“Sekarang konstitusi cuma sebatas tulisan saja bro,” timpal @uhakwal.

Akun @sumbangan_gedung_polres_loteng mengatakan, bangsa ini bangsa yang besar. Bapak-bapak dan ibu-ibu yang duduk di kursi panas lupa, banyak rakyatnya yang tertindas dan tidak mendapatkan haknya sebagaimana mestinya.

Baca juga : Partai Garuda: Konvoi Khilafah Sama Seperti Narkoba, Rusak Generasi Bangsa

“Di mana keadilan dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata dia.

Akun @YurikaAgustina mengatakan, semua pihak harus bekerja sama mengha­pus momok pekerja anak. Tidak ada lagi anak yang dirampas hak-hak dasarnya dan dipaksa atau digiring untuk bekerja.

“Eksploitasi anak-anak untuk bekerja adalah situasi mengerikan yang mempen­garuhi semua,” ujarnya.

Baca juga : Top, Bank DKI Jadi Bank Daerah Pertama Bisa Transaksi Di Luar Negeri

“Tindakan kolektif oleh Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat diperlukan,” ujar @SMERUInstitute. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.