Dark/Light Mode

Cendekiawan Muslim Jebolan Universitas Harvard

Sukidi: Karakter Dasar Islam, Lapang dan Toleran

Selasa, 12 Juli 2022 10:45 WIB
Cendekiawan Muslim alumni Universitas Harvard, Sukidi
Cendekiawan Muslim alumni Universitas Harvard, Sukidi

 Sebelumnya 
Pesan penting lainnya dari pelaksanaan ibadah haji ialah spirit kesetaraan yang terkandung dalam Pidato Perpisahan Nabi Muhammad. Pemikir Kebinekaan itu menguraikan, Nabi dengan tegas menyampaikan bahwa martabat, kehormatan, dan harta merupakan elemen paling utama dalam hidup manusia yang tidak boleh dinista oleh siapa pun. “Setiap kita berhak diperlakukan secara adil dan setara sebagai manusia,” tegasnya.

Pesan utama yang disampaikan Nabi ketika wukuf di Arafah itu harus menjadi pedoman hidup masyarakat Islam di Indonesia yang sangat bineka dari sisi agama, ras, etnis, suku, dan budaya.

Baca juga : Gandeng Pangdam Jaya, Fikom Universitas Esa Unggul Gelar Kuliah Kebangsaan

Sukidi juga mendorong umat Islam agar meneladani spirit Piagam Madinah yang digagas Nabi ketika membangun peradaban baru di Kota Yatsrib pada tahun 622 M. Dia menilai penting untuk meneladani perjanjian yang lahir demi menjamin kesetaraan, kebebasan, dan perdamaian di antara suku, agama, etnis, dan ras yang berbeda-beda di wilayah itu.

Dalam konteks Indonesia yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika, sudah selayaknya umat Islam menjiwai spirit kemajemukan, yakni fakta bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan latar yang berbeda-beda, tetapi setara dalam hal apa pun. “Hanya ketakwaan yang membedakan satu dengan yang lainnya. Sedangkan hanya Tuhan yang tahu siapa di antara kita yang paling bertakwa,” tegasnya lagi.

Baca juga : Mahasiswa Lebanese University Antusias Keliling Kapal Perang RI

Di segmen terakhir dialog itu, Sukidi mengharapkan umat Islam untuk menjunjung tinggi sikap rendah hati yang memudar dari kehidupan sehari-hari. Dengan sikap rendah hati itu, seorang akan menjadi Muslim yang baik, mampu memberikan respek yang setara ke semua manusia, dan bersedia bersikap tepo seliro kepada yang lain.

“Dengan meneladani Quran dan Sunnah, kita akan menjadi Muslim yang baik, dan otomatis menjadi warga negara yang baik. Karena kita berpegang teguh kepada ajaran Islam,” urainya.

Baca juga : Gandeng Kampus di Amerika, Universitas Esa Unggul Hadirkan Pendidikan Kelas Dunia

Tradisi memberikan respek yang setara inilah, masih menurut alumni Fakultas Syariah, IAIN (kini UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, yang harus selalu dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Praktiknya ialah dengan cara memberikan sikap hormat kepada siapa pun secara setara dan adil, tanpa pandang bulu. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.