Dark/Light Mode

Kasus Polisi Tembak Polisi

Biar Nggak Ada Curiga, Buka Semua Jenderal..!

Rabu, 13 Juli 2022 07:30 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah), didampingi Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (kanan), Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto (kedua kiri) memberikan keterangan pers terkait insiden baku tembak sesama polisi di Mabes Polri, Jakarta. Selasa (12/7/2022). Kapolri menyatakan telah membentuk tim untuk mengungkap kasus penembakan sesama polisi yang terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan menjamin pengusutan akan dilakukan secara transparan. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah), didampingi Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (kanan), Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto (kedua kiri) memberikan keterangan pers terkait insiden baku tembak sesama polisi di Mabes Polri, Jakarta. Selasa (12/7/2022). Kapolri menyatakan telah membentuk tim untuk mengungkap kasus penembakan sesama polisi yang terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan menjamin pengusutan akan dilakukan secara transparan. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww).

 Sebelumnya 
“Kapolri akan dipanggil. Termasuk Paminal atau Pengamanan Internal Polri untuk memberikan keterangan secara terperinci. Bahwa ada kejanggalan, tentu. Tentu ini ada kejanggalan,” kata Bambang, di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin.

Kapolri juga tidak tinggal diam dalam menyikapi kasus tersebut. Jenderal Listyo Sigit mengatakan sudah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus tersebut. Tim ini, kata Jenderal Sigit akan dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Ada beberapa elit Mabes Polri di dalamnya, seperti Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri, hingga As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.

Baca juga : Lancarkan Arus Mudik, Mulai Besok Polisi Berlakukan Sistem One Way Dan Gage

Selain itu, Kapolri mengaku sudah berkoordinasi dengan Komnas HAM serta Kompolnas. Untuk memastikan agar kasus ini ditangani secara transparan dan objektif. Rekomendasi dari tim gabungan eksternal dan internal yang telah dibentuk ini menjadi masukan yang akan digunakan untuk menindaklanjuti terkait dengan hal-hal yang mungkin bisa didapatkan. “Untuk melengkapi proses penyelidikan dan penyidikan yang ada,” kata Jenderal Sigit, kemarin.

Ia juga memastikan, tidak akan menutup laporan dari sisi yang lain. Semua akan ditelaah dan ditangani secara objektif, transparan, dan menggunakan kaidah-kaidah penyelidikan dan penyidikan. “Sesuai dengan apa yang diatur dalam scientific crime,” lanjutnya.

Sigit juga akan memberikan ruang dan perlindungan kepada kelompok rentan. Yakni, kelompok yang menjadi korban. “Yang pasti, penanganannya kita akan laksanakan secara serius,” tegasnya.

Baca juga : Eits, Jangan Dikira Covid Sudah Pergi

Di jagat maya, banyak warganet yang mendesak agar kasus ini dibongkar secara terang benderang, tanpa ada yang ditutup-tutupi. Akun @ropmanurung66 menyarankan agar Kapolri membuat penyelidikan independen.

“Kapolri harus membuat penyelidikan independen atas tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam. Jangan sampai ada pembunuhan berencana atau tidak sengaja yang di tutup-tutupi,” cuitnya. “Kalau Pak Kapolri @ListyoSigitP bisa buat terang-benderang semua yang aneh dan janggal ini, saya yakin segenap rakyat Indonesia akan mengingat ba pak sepanjang masa, seperti Jendral Hoegeng. Kebenaran pasti menang!” timpal @nicohans.

Akun @Heritanjung13 juga meminta presiden Jokowi ikut memelototi kasus ini. Ia berharap, misteri tewasnya Brigadir J bisa dibongkar langsung oleh Jenderal Sigit. “Kasusnya semakin janggal pak @jokowi. Sudah perintahkan kapolri @ListyoSigitP tuk membuka kasus ini seterang-terangnya. Karena di tubuh korban ditemukan luka lebam dan luka sayatan!” harapnya. “Ini mah harus Kapolri langsung yang turun tangan,” dukung @bebasdunya.

Baca juga : Maju Jadi Caketum KNPI, Devanda Ingin Satukan Pemuda Indonesia

Akun @FerdinandHutah4 dalam salah satu kultwitnya, meminta Jenderal Sigit melibatkan pihak eksternal dalam pengungkapan kasus tersebut. “Meminta dan mendesak kepada Bapak Kapolri agar membentuk Tim Pencari Fakta dan memimpin langsung tim tersebut dengan melibatkan unsur diluar Polri agar kelak publik mendapat kebenaran atas peristiwa yang mengakibatkan tewasnya Brigadir J,” sarannya.

“Pengen tau apa yang menjadi motif polisi tembak polisi di rumah pejabat polri. Di TKP - istri pejabat polri - ajudan si suami (polisi) - sopir istri pejabat polri (polisi) - CCTV mati,” sahut @Rizki44874585. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.