Dark/Light Mode

Bahaya Resesi Global

Di Sini Masih Aman, Tetap Waspada Dan Jangan Terlena

Sabtu, 16 Juli 2022 06:20 WIB
Ilustrasi resesi. (Foto : kafkadesk.org).
Ilustrasi resesi. (Foto : kafkadesk.org).

RM.id  Rakyat Merdeka - Waspada. Indonesia masuk dalam daftar 15 negara yang berisiko mengalami resesi. Berdasarkan survei Bloomberg, Indonesia berada di peringkat 14 dengan potensi resesi 3 persen.

Resesi adalah suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang mem­buruk. Hal ini ditandai dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB), mening­katnya pengangguran, serta pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Lima belas negara yang berisiko terkena resesi, yakni Sri Lanka 85 persen, New Zealand 33 persen, Korea Selatan dan Jepang 25 persen, China, Hong Kong, Australia, Taiwan dan Pakistan 20 persen.

Kemudian, Malaysia 13 persen, Vietnam dan Thailand 10 persen, Filipina 8 persen, Indonesia 3 persen dan India 0 persen.

Baca juga : KUR Masih Tersedia Banyak, Erick Minta Pemda Turun Tangan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, dibandingkan dengan negara-negara lain dalam daftar itu, Indonesia memiliki indikator ekonomi yang lebih baik.

Indikator neraca pembayaran, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ketahanan dari PDB korporasi maupun dari konsumsi rumah tangga, semuanya baik.

Monetary policy kita juga relatif dalam situasi yang risikonya 3 persen, diband­ingkan negara lain yang potensi untuk bisa mengalami resesi jauh di atas, yaitu di atas 70 persen,” jelas Sri Mulyani dalam kon­ferensi pers di Bali, Rabu (13/7).

Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan, Pemerintah akan tetap waspada terhadap ketidakpastian perekonomian dunia, kare­na adanya krisis energi dan pangan. Serta perang Ukraina dan Russia menyebabkan lonjakan inflasi global.

Baca juga : Sebelum Baku Tembak, Brigadir J Masuk Kamar Istri Kadiv Propam Dan Lakukan Pelecehan

“Tidak berarti kita terlena, kita tetap waspada. Namun, message-nya adalah kita tetap akan menggunakan semua instrumen kebijakan,” ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, semenjak ter­jadinya krisis global pada tahun 2008-2009, sektor keuangan Indonesia relatif jauh lebih prudent dibanding dulu.

Netizen berharap, Indonesia tidak masuk dalam jurang resesi. Pemerintah diharapkan gerak cepat (gercep) mem­perkuat ketahanan pangan dan kurangi impor.

“Sesuai data Bloomberg, probabilitas Indonesia hanya 3 persen alias aman dari resesi, jauh lebih bagus dibanding negara lain. Mari bersyukur seraya terus menjaga kewaspadaan,” saran @prastow.

Baca juga : Malam Ini, Pesut Etam Waspada Kejutan PSS Sleman

Akun @Hranyen mengatakan, Bank Dunia telah mengingatkan ancaman re­sesi ekonomi global sudah di depan mata banyak negara. Termasuk Indonesia.

Kata @Djex_Xtreme, resesi yang ter­jadi saat ini lebih kepada faktor eksternal. “Yaitu berupa krisis energi. Ini terjadi di semua negara,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.