Dark/Light Mode

Bahaya Resesi Global

Di Sini Masih Aman, Tetap Waspada Dan Jangan Terlena

Sabtu, 16 Juli 2022 06:20 WIB
Ilustrasi resesi. (Foto : kafkadesk.org).
Ilustrasi resesi. (Foto : kafkadesk.org).

 Sebelumnya 
Menurut @andre, yang penting seka­rang Pemerintah gerak cepat untuk ketahanan pangan. Dalam situasi krisis seperti saat ini, ketahanan pangan sangat penting.

“Jangan sampai terlalu banyak impor barang. Karena itu bahaya sekali, keadaan kita untuk hadapi krisis global,” kata dia

Akun @Mbah_Moel menyambung. Kata dia, kunci mengatasi resesi adalah bersatu. Khususnya, para elite politik dan ekonomi, serta tidak boleh saling menyalahkan.

Baca juga : KUR Masih Tersedia Banyak, Erick Minta Pemda Turun Tangan

“Orang kaya harus royal belanja, khususnya ke UMKM. Agar perputaran uang di masyarakat, khususnya masyarakat bawah tidak kering,” katanya.

Menurut @Sipengganggu, ada langkah yang masuk akal untuk mencegah resesi dalam negeri. Stop pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), stop proyek-proyek yang hanya menguntungkan oligarki, stop utang luar negeri. “Kalau jalan terus, rakyat akan korban,” kata dia.

Akun @ina_surbakti mengungkap­kan, Indonesia sudah pernah resesi di akhir tahun 2020 sampai awal 2021. Yaitu, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan PPKM Level 4.

Baca juga : Sebelum Baku Tembak, Brigadir J Masuk Kamar Istri Kadiv Propam Dan Lakukan Pelecehan

“Saat ini aktivitas kembali normal. 70 persen ekonomi Indonesia ada di sektor konsumsi rumah tangga yang mati kalau lockdown, tapi nyatanya semua terle­wati,” ujarnya.

Akun @S.Bnahor heran, Indonesia masuk dalam daftar negara berisiko resesi. Dia bilang, ekonomi sedang mer­oket seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, malah dibilang akan resesi. “Salah nih tukang survei,” sindirnya. “Emang kenapa kalau resesi. Apa kita pada mati semua?” tanya @Yumaino.

Akun @Paul_Chandra menjawab. Dia bilang, mati sih tidak. Tapi, semakin besar jarak antara orang kaya dan miskin, yang bisa berakibat kepada unstabilitas ekonomi, politik dan keamanan.”Dampaknya bisa berimbas pada kerusuhan sosial,” kata dia.

Baca juga : Malam Ini, Pesut Etam Waspada Kejutan PSS Sleman

Namun, @Denni_Kurniawan tidak percaya dengan daftar resesi yang dibuat Bloomberg. Amerika lucu, saat ini mengalami inflasi besar-besaran dan diprediksi sedang berada di jurang resesi, malah tidak masuk daftar. “Ini propaganda Amerika untuk mendongkrak ekonomi negara mereka. Hati-hati,” kata dia.

Akun @Kumiz menuding Amerika curang karena bisa bebas mencetak uang seenaknya dan sebanyak-banyaknya. Sedangkan, negara-negara lain tidak boleh mencetak uang seenaknya. “Jadi (Amerika) jauh dari resesi,” kata dia. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.