Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Seruan Tagar StopBayarPajak Itu Kritik

Kamis, 21 Juli 2022 08:05 WIB
Ilustrasi Pajak. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi Pajak. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kampanye dengan tagar #StopBayarPajak dalam beberapa hari terakhir ramai di media sosial. Keresahan dan kekecewaan masyarakat jadi awal mula munculnya kampanye tersebut.

Akun @kacamata_rakyat mengunggah meme yang mengajak masyarakat untuk berhenti membayar pajak. Alasannya, karena Pemerintah menghentikan sub­sidi. “Ada saran nih,” ujar @kaca­mata_rakyat.

berhenti membayar pajak. Alasannya, karena Pemerintah menghentikan subsidi

Akun @yedi_kurniahadi mengungkap­kan, kampanye stop bayar pajak muncul dari keresahan masyarakat yang kesulitan membeli bahan pokok. Kata dia, rakyat dituntut terus bayar pajak, tapi harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi.

Baca juga : Pria Ini Sebar Brosur Dan Gelar Sayembara Cari Istri

“Ini bentuk kekecewaan rakyat dengan cara pengelolaan aset dan keuangan negara. Jangan baper kalau dikritik, Pemerintah itu digaji oleh uang rakyat, ketika tuan mua mengkritik tolong dipikirkan bukan malah sensi,” ujar @caxra99.

Akun @difiancheto mengaku sudah membayar pajak. Namun kecewa karena pajak tidak digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat. Dia menyarankan Pemerintah agar mengurangi perjalanan dinas yang tidak penting, meeting di hotel, dan seremonial yang memakan biaya besar.

Sebetulnya, kata @1nohon9, bila korupsi tidak ada dan Pemerintah terlihat jelas pro rakyat dengan membangun jalan, sekolah dan puskesmas, pasti semangat bayar pajak. Dia tidak sreg dengan kebijakan Pemerintah yang membangun istana yang dirasa belum sangat penting.

Baca juga : Bambang Pacul Kumat Lagi

“Sepertinya gimana gitu, masih ada yang lebih penting,” ungkap dia.

Akun @budiawanbudi3 mengungkap, banyak masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil dalam hal membayar pajak. Sehingga, muncul tagar #StopBayarPajak. Kata dia, masyarakat ditekan bayar pajak, tapi Pemerintah berkali-kali memberikan kebijakan pembebasan pajak kepada orang kaya.

“Pajak sudah dibayar, pajak penghasi­lan, kendaraan, tapi pelayanan birokrasi masih lambat, maunya dilayani bukan melayani,” kata @theoanggara86.

Baca juga : Bisa Saja Muncul Mutasi Baru Covid

“Percuma kalau yang dibangun hanya fisik, karena jalan tol tidak bisa mempercepat proses administrasi birokrasi. Jadi wajar saja jika masyarakat kecewa,” tambah @theoanggara86.

Akun @Sabatini_Trema mengatakan, salah satu alasan masyarakat enggan membayar pajak karena sering dipersulit. Kata dia, kalau bayar pajak sebaiknya dipermudah. Bahkan, kata dia, kalau bisa sistemnya otomatis saja.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.