Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Sebelumnya
Sementara pendukung setia Anies dari relawan Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) menyebut, Hasto kurang dewasa. Prestasi Anies, jelas tak terhitung. Terekam jelas maju kota Jakarta. Terasa nyata bahagia warganya.
"Masa sekelas Sekjen mencontohkan keberhasilan dengan PPSU, pasukan oranye dll. Itu JIS, Formula E, taman-taman, program rakyat kecil bertebaran. Sangat jelas prestasinya," ujar Ketua Umum GPMI, Syarief Hidayatullah, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Baca juga : Anton Sudanto Laporkan Persiapan Muscab Peradi Ke Luhut Pangaribuan
Diingatkannya, meski tak setuju dan tak mendukung seorang tokoh, mestinya semua pihak menghargai prestasi siapapun. Menurut dia, GPMI dan pendukung Anies, tak pernah menegasikan prestasi lawan-lawan Anies.
"Soal koalisi urusan partai. Mas Anies nggak masalah nggak duet sama Mbak Puan. Masih banyak yang melirik. Tetapi, hargai kinerja orang. Bagi kami, Mbak Puan berprestasi, Pak Prabowo keren, Pak Ganjar dua kali Gubernur Jateng mantap. Bu Khofifah, Kang Emil, semua punya kelebihan dan prestasi," pungkasnya.
Baca juga : Ganjar Juara Di Dunia Nyata, Anies Jawara Di Dunia Maya
Lalu bagaimana peluang Anies-Puan? CEO & Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting (PRC), Rio Prayogo menilai, pernyataan Hasto mengkonfirmasi duet Puan-Anies atau sebaliknya semakin mustahil.
Menurut dia, selama ini, kader-kader banteng memang kritis terhadap Anies. Bahkan selalu ambil posisi sebagai oposisi dalam menilai kinerja Anies. "Ini semakin menegaskan duet Anies-Puan bakal ambyar," kata Rio kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Baca juga : Lantik Achmad Marzuki Jadi Pj Gubernur Aceh, Ini Pesan Mendagri
Dikatakannya, agak sulit merasionalisasi koalisi partai pengusung Anies dan PDIP. Selain jarak ideologi, platform dan kepentingan keduanya terlampau jauh. Sikap-sikap kritis PDIP kepada Anies yang terlampau terang menyimpan efek psikologis bagi pendukung keduanya.
"Bagi kader PDIP, Anies adalah simbol yang harus dihentikan. Bagi pendukung Anies, PDIP adalah partai yang kalau perlu, tak boleh dicoblos. Meskipun peluang bersatu keduanya tetap ada, prediksi saya hanya sebiji kurma, kecil sekali," tandasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya