Dark/Light Mode

Minta Maaf Sempat Kasar Ke Wartawan

Wakil Bupati Mamberamo Tengah: Saya Lelah, Nggak Biasa Kena AC

Rabu, 3 Agustus 2022 17:53 WIB
Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak meminta maaf kepada wartawan karena senpat kasar usai diperiksa KPK. (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka)
Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak meminta maaf kepada wartawan karena senpat kasar usai diperiksa KPK. (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak, tiba-tiba kembali ke Gedung Merah Putih KPK, Jl. Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Padahal, dia sudah keluar dari situ sekitar pukul 16.00 WIB.

Mau ngapain dia?

Rupanya, Yonas hendak meminta maaf kepada wartawan yang meliput di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yonas, yang digarap sebagai saksi dalam dugaan suap dan gratifikasi di wilayahnya, sempat memukul tangan wartawan usai diperiksa.

Baca juga : Galak! Wakil Bupati Mamberamo Tengah Pukul Tangan Wartawan Usai Diperiksa KPK

"Tadi bapak tidak sengaja ya. Saya tidak pukul ya, tapi dengan tangan dorong kamera, itu tidak sengaja," ujar Yonas, di Gedung Merah Putih KPK, Jl. Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (3/8).

Yonas mengaku lelah karena diperiksa cukup lama oleh penyidik komisi antirasuah. Mulai pukul 09.50 WIB, hingga menjelang pukul 16.00 WIB. "Saya keluar capek sekali," imbuhnya.

Selain itu, Yonas mengaku juga tidak biasa terkena AC. Biasanya, dia mengaku selalu mematikan AC di dalam mobil. Sementara di ruang pemeriksaan, AC terus menyala selama lebih dari lima jam saat Yonas diperiksa.

Baca juga : KPK Panggil Wakil Bupati Mamberamo Tengah

"Jadi saya keluar, langsung adik-adik tadi hadang, ya itu adik-adik punya tugas, bapak sangat mengerti," tuturnya.

"Jadi pada kesempatan sore hari ini bapak sampaikan, saya mohon maaf sebesar-besarnya karena itu bukan sengaja. Saya lelah, tidak biasa kena AC jadi begitu," sambung Yonas.

KPK menetapkan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah.

Baca juga : Cari Bupati Mamberamo Tengah, KPK Kirim Surat Ke Gubernur Papua

Namanya kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang alias DPO. Dia menjadi buronan karena mangkir dalam pemanggilan penyidik KPK. Ricky diduga kabur ke Papua Nugini.

KPK meminta masyarakat tidak membantu pelariannya. Bantuan terhadap buronan melanggar hukum.

"Jangan sampai ada pihak pihak yang mencoba melindungi oknum atau bahkan tersangka yang dicari oleh aparat penegak hukum," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Jakarta, Rabu (3/8).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.