Dark/Light Mode

Warga Papua Mati Kelaparan

Kok Kenapa Nggak Heboh

Jumat, 5 Agustus 2022 06:50 WIB
Warga Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua mengalami kelaparan akibat tanaman pangan di kebun mereka rusak. (Foto: Istimewa).
Warga Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua mengalami kelaparan akibat tanaman pangan di kebun mereka rusak. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Kemensos juga memastikan, distribusi terus dilakukan kepada masyarakat, dibantu oleh Pemda Kabupaten Lanny, aparat kepolisian, TNI, tokoh agama dan masyarakat.

“Bantuan logistik tambahan yang disalurkan (01/08) dgn rincian sebagai berikut: selimut 1000 lembar, makanan Siap Saji 1000 paket dan makanan anak 500 pkt,” tambahnya.

Sayangnya, hingga kemarin, bencana yang terjadi di Lanny Jaya itu, nyaris sepi dari obrolan. Padahal, bencana ini terjadi usai Kementerian Dalam Negeri menyetujui pembentukan 3 provinsi baru di Papua. Di Jakarta, pembahasan soal Papua justru tak jauh dari seputar pemilu, yakni daerah pemilihan bagi 3 provinsi baru itu.

Baca juga : Memelihara Rasa Optimisme

Peneliti Indef Sugiyono Madelan menganggap, sepinya perhatian terhadap masalah di Lanny Jaya karena tertutup sejumlah kasus besar di tingkat pusat. Salah satunya, kasus polisi tembak polisi di rumah Irjen Sambo yang membuat Brigadir J tewas.

Sugoyono menjelaskan, penyebab kelaparan di Lanny Jaya karena gagal panen. Mayoritas masyarakat di sana menanam ubi jalar yang merupakan makanan pokoknya. Karena cuaca ekstrem, tanaman ubi jalar milik warga gagal panen, yang akhirnya menyebabkan kelaparan.

“Hal seperti ini juga pernah terjadi beberapa tahun lalu di Yahukimo,” kenang Sugiyono.

Baca juga : Warga Bandung Kini Bisa Nikmati Perawatan Kecantikan Harga Terjangkau

Di Indonesia, lanjut dia, sistem bufer stock yang dikembangkan oleh Bulog adalah gabah dan beras. Sehingga sistem lumbung pangan untuk daerah yang berpotensi mengalami gagal panen pada ubi jalar, juga perlu dikembangkan.

“Sistem ketahanan pangan lokal perlu disesuaikan dengan jenis pangan pokok setempat. Terlebih untuk penduduk yang tinggal di Lanny Jaya dan tempat lain di Indonesia yang rawan pangan,” usul Sugiyono.

Menurutnya, Pemerintah perlu mengembangkan ketahanan pangan level keluarga dengan pengawasan ketat untuk mendeteksi kerawanan pangan. Tujuannya, agar daerah seperti di Lanny Jaya cepat dimitigasi.

Baca juga : Warga Mati Kelaparan Bukan Kabar Bohong

“Kalau Posyandu untuk kesehatan dan Babinsa untuk keamanan, maka perlu dibentuk satgas pangan lokal untuk mencegah penduduk kelaparan dan kurang gizi kronis, terutama menghadapi krisis pangan dan potensi resesi,” saran Sugiyono.

Netizen yang tidak bisa berbuat banyak hanya bisa terus bersuara. “Sedih lihat kayak gini pace. Salah satu provinsi penyumbang devisa terbesar. Di mana tanah dan lautnya menjadi icon internasional, ternyata masyarakatnya tidak menikmatinya,” keluh @ntasanusa.

“Kasihan saudaraku di timur.. Hasil alamnya terkuras.. Nasibnya terabaikan,” cuit @TeupuguhC. “Ya Rab. Ndak ngerti bahasanya. Kalau ini tentang sakitnya menahan rasa lapar, sungguh memprihatinkan,” sesal @Zulkibli_KVJ. “Sedih sekali lihat saudara sebangsa setanah air hidup dalam kelaparan hingga sekarang,” pungkas @aangtz. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.