Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Sebelumnya
Akun @tyrannosaurus764 mengatakan, utang hal wajar. Namun, harus dibarengi dengan jumlah pendapatan yang juga meningkat. Masalahnya, semakin lama semakin besar gap-nya dengan jumlah cicilan utang.
“Ya ngeri juga. Mending untuk membangun yang prioritas banget untuk hajat hidup orang banyak kayak sekolah, rumah sakit dan lainnya,” ungkapnya.
Baca juga : Penghargaan IRRI dan Sorgum Sebagai Pengganti Gandum
Menurut @bagus_rio_dm, kalau tidak mau kolaps dengan utang terus, harusnya pendapatan negara dan masyarakatnya diperbesar dan diperbanyak. Dia bilang, kalau utang tambah banyak tapi pendapat tidak naik, atau turun, bisa kolaps.
“Sudah terlalu besar utang negara ini, fiskal sudah sesak. Janganlah memberatkan masa depan anak bangsa,” kata @akang_hero.
Baca juga : KPK Cegah Wakil Ketua DPRD Tulungagung Dan 3 Orang Lainnya Ke Luar Negeri
Akun @Herzaky__MP berharap Pemerintah sadar dan serius bekerja. Saat ini utang semakin besar, pertumbuhan ekonomi rendah, inflasi tinggi, daya beli menurun, kemiskinan dan pengangguran hampir tidak ada perbaikan dari era sebelumnya. “Jangan rakyat yang dikorbankan,” pinta dia.
Akun @tholee_lelono tidak mempermasalahkan Indonesia banyak utang. “Utang kebutuhan, siapa pun kepala negaranya. Dari zaman Bung Karno Indonesia sudah punya utang,” katanya.
Baca juga : Si Apeng Jangan Seperti Eddy Tansil
“Negara pemberi utang juga berutang kepada negara lain yang juga berutang kepada negara lainnya yang juga berutang kepada negara lainnya lagi. Gitu aja terus. Ruwet,” tutur @myoosaja. [ASI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya