Dark/Light Mode

Hasil Autopsi Ulang Brigadir J

Kuku Dicabutin: Hoaks! Kepala Ditembak: Fakta!

Selasa, 23 Agustus 2022 07:30 WIB
Ketua tim dokter forensik autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah Sugiharto (tengah) memberikan keterangan saat konferensi pers di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022). Ade Firmansyah menyampaikan bahwa hasil autopsi ulang terhadap tubuh jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak terdapat luka penyiksaan selain luka akibat tembakan senjata api. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom).
Ketua tim dokter forensik autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah Sugiharto (tengah) memberikan keterangan saat konferensi pers di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022). Ade Firmansyah menyampaikan bahwa hasil autopsi ulang terhadap tubuh jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak terdapat luka penyiksaan selain luka akibat tembakan senjata api. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah hampir 1 bulan, autopsi ulang jenazah Brigadir J oleh Tim Perhimpunan Dokter Forensik Independen (PDFI) akhirnya keluar. Hasilnya, informasi bahwa ada penyiksaan fisik seperti kuku yang dicabutin terhadap J, ternyata hoaks. Eks ajudan Ferdy Sambo dipastikan tewas karena tembakan. Termasuk tembakan yang mengenai bagian kepala. Namun, banyak warganet yang belum puas dengan hasil autopsi ulang ini.

Laporan hasil autopsi ulang ini disampaikan Ketua Tim PDFI, Ade Firmansyah Sugiharto di Gedung Kabreskrim Polri, Jakarta, kemarin. Ia mendatangi Bareskrim Polri untuk menyerahkan hasil temuan timnya. Ia tiba sekitar pukul 13.05 WIB di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Baca juga : 31 Personel Polri Diperiksa, 11 Orang Ditempatkan Khusus

Awalnya, Ade tidak banyak bicara. Alasannya harus menemui tim penyidik terlebih dahulu. Baru setelah itu, Ia meluruskan sejumlah informasi yang beredar terkait penyebab tewasnya J. Salah satunya, soal kuku yang dicabutin.

“Nggak (benar), nggak (ada) kuku dicabut, nggak sama sekali,” kata Ade.

Baca juga : Mahfud: Hasil Autopsi Brigadir J Boleh Dibuka Ke Publik

Ia juga memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan lain selain akibat tembakan senjata api pada tubuh J. Jawaban ini meluruskan spekulasi bahwa ada kekerasan lain yang dialami J selain ditembak. “Tidak ada kekerasan di tempat lainnya. Saya bisa pastikan di sini dengan penelitian kami tidak ada kekerasan selain kekerasan senjata api,” tegasnya.

Soal posisi organ tubuh yang berpindah tidak pada tempatnya, sebutnya juga merupakan bagian tindakan autopsi.

Baca juga : Publik Mau Hasilnya Cepat Diungkap, Biar Cepat Beres

Lalu bagaimana dengan jari yang disebutkan luka? Menurutnya, jari yang luka itu karena arah alur lintasan anak peluru yang mengenai tubuh J dan luka di wajah karena sambaran peluru.

Autopsi itu dilakukan berdasarkan pemeriksaan yang bersumber dari foto dan gambaran mikroskopik, tim dokter forensik memastikan bahwa hanya ditemukan luka tembak masuk dan luka tembak keluar di tubuh J.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.