Dark/Light Mode

BLT BBM Jaga Daya Beli Masyarakat

Pesan Jokowi, Jangan Buat Beli HP Dan Baju

Sabtu, 3 September 2022 07:55 WIB
Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana mengunjungi Pasar Olilit, di Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (2/9/2022). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana mengunjungi Pasar Olilit, di Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (2/9/2022). (Foto: BPMI Setpres)

 Sebelumnya 
Kedua, bantuan subsidi upah Rp 600 ribu kepada 16 juta pekerja, dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan yang dibayarkan satu kali dengan anggaran Rp 9,6 triliun.

Ketiga, bantuan dari Pemerintah Daerah dengan menggunakan dua persen dari dana transfer umum, yaitu Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil, senilai Rp 2,17 triliun.

Baca juga : Jokowi: Nanti, Yang Untung Besar Itu Saumlaki Tanimbar

Bantuan tersebut untuk membantu sektor transportasi. Seperti, angkutan umum, ojek, nelayan, dan bantuan tambahan perlindungan sosial.

Pemerintah juga sedang menyiapkan sejumlah skema perubahan kebijakan harga BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar. Agar kuota BBM bersubsidi dapat mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun sesuai pagu APBN Tahun 2022.

Baca juga : Tak Mau Daya Beli Masyarakat Nyungsep, Jokowi Kembali Bagi-bagi BLT BBM

Adapun belanja subsidi dan kompensasi yang dikucurkan Pemerintah hingga Agustus 2022 sudah mencapai Rp 502,4 triliun. Terdiri atas subsidi energi Rp 208,9 triliun dan kompensasi energi Rp 293,5 triliun.

Sementara, mantan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof Bambang Brodjonegoro menilai, sistem bantuan sosial langsung tepat sasaran lebih relevan ketimbang suntikan sub­sidi untuk barang, termasuk BBM.

Baca juga : Bantu Masyarakat Bawah, KONI DKI Gelar Bazar Murah

Semua pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat, seharusnya mengubah paradigma dari subsidi untuk barang atau produk menjadi bantuan langsung tepat sasaran.

“Lebih baik jika Pemerintah mengubah upaya mensejahterakan rakyat dengan mengubah model intervensi. Mumpung data (kependudukan) sudah lengkap,” ujarnya, dalam Webinar Nasional Moya Institute bertajuk Penyesuaian Harga BBM: Problem atau Solusi, kemarin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.