Dark/Light Mode

Eksklusif Dengan Menko Polhukam Prof Mahfud MD

Letupan Politik Sudah Bisa Ditakar & Diukur

Rabu, 14 September 2022 07:35 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) saat menerima Direktur Utama Rakyat Merdeka/CEO RM Group Kiki Iswara Darmayana, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (13/9). (Foto: Kharizal Anwar/RM)
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) saat menerima Direktur Utama Rakyat Merdeka/CEO RM Group Kiki Iswara Darmayana, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (13/9). (Foto: Kharizal Anwar/RM)

 Sebelumnya 
Pak Mahfud setuju dengan ide bertanding untuk bersanding?
Bertanding untuk bersanding, silakan saja. Itu sah dalam politik dan demokrasi. Bukan hanya Pak Prabowo yang dulu lawan terus bergabung ke pemerintahan Pak Jokowi. Kan banyak contohnya. Dulu, pemilihan calon wakil presidennya Ibu Megawati, usai Gus Dur lengser, ada Pak Agum Gumelar, Pak SBY, Pak Hamzah Haz. Itu kan pemilihan di MPR. Pak Hamzah Haz terpilih. Sisanya jadi menteri. Agum Gumelar menjadi Menteri Perhubungan, Pak SBY jadi Menkopolsoskam. Jadi, sudah sejak dulu. Di Indonesia tidak tabu dan biasa saja.

Sekarang geser ke soal kenaikan harga BBM. Terasa demonya makin ramai Pak, gimana ini?
Saya melihat, ya reaksi pasti ada. Kebijakan ini, agar subsidi tepat sasaran. Dinikmati oleh yang berhak. Kita sudah menghitung, demonstrasinya seberapa besar, seberapa lama.

Baca juga : Mahfud: Pemilu Dan DOB Papua Butuh Koordinasi Mantap

Kalau soal ribut-ribut kebocoran data oleh hacker, apa langkah yang dilakukan Pemerintah?
Begini. Apakah data bocor? Iya. Tapi, bukan rahasia negara. Data umum biasa saja. Misalnya, identitas saya. Di YouTube, di Google juga sudah ada. Sampai hari ini, setidaknya nggak ada satu pun yang bocor itu rahasia negara. Itu data umum saja. Itu didapat tak perlu dibocorkan.

Mengapa isu data bocor ini begitu heboh ya?
Pembocoran ini dramatisasi saja. Saya ingin satu saja, mana yang sifatnya rahasia. Misalnya, pembicaraan antara Presiden dengan BIN. Tidak ada. Yang ada kan masih nama orang, data biasa, sekolahnya di mana, biasa saja. Itu saja. Misalnya data Pak Tito Karnavian, itu data lama tahun 2013, nomor HP nya belum ganti.

Baca juga : Pushtanah Dukung Langkah Menko Polhukam Berantas Mafia Tanah

Jadi, kebocoran data ini masih tahap wajar, Pak?
Dulu, zaman Pak SBY ada WikiLeaks, yang rahasia. Sekarang kan tidak ada yang rahasia. Tapi, bagaimanapun kita hargai kreativitas. Nggak apa-apa, agar kita hati-hati dan waspada. Jangan sam pai nanti yang bocor yang rahasia itu. Kita akan membentuk satuan tugas khusus untuk mengidentifikasi semacam itu. Ini menginspirasi kita untuk lebih waspada.

Gara-gara reaksi kenaikan harga BBM dan data bocor, urusan Sambo jadi tenggelam. Bagaimana Pak Mahfud mengawal soal ini sampai tuntas?
Kita akan kawal agar kasus ini ditegakkan dengan hukum yang profesional. Masyarakat jangan khawatir. Semua akan diperbaiki prosesnya dan akan kita kawal terus proses pengadilannya. Kita berharap cepat selesai. Karena akhir ta hun ini polisi sudah harus fokus peng amanan pemilu.

Baca juga : Menko Polhukam: Transformasi Digital Tidak Bisa Diabaikan

Selama pandemi, hampir tak ter dengar problematika hukum, keamanan, dan sosial politik? Bagaimana Pak Mahfud mengkordinasikan semua institusi sehingga kondisi tetap kondusif seperti sekarang?
Kuncinya pada ketegasan dalam menetapkan kebijakan, serta penegakan aturan. Itu yang dilakukan Presiden Jokowi. Kontroversi yang muncul, tegas siapa yang melanggar, ditindak, tapi dalam praktiknya dengan persuasif. Hampir tak ada kan yang melanggar. Kalau ada, ya sedikit.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.