Dark/Light Mode

Luruskan Makna Al Wala’ Wal Bara’ Yang Disalahartikan Kelompok Radikal

Senin, 19 September 2022 23:00 WIB
Sekjen Pengurus Besar Darud Da`wah Wal Irsyad KH Muhammad Suaib Tahir (Foto: Istimewa)
Sekjen Pengurus Besar Darud Da`wah Wal Irsyad KH Muhammad Suaib Tahir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok radikal gencar menyebarkan doktrin Al Wala’ Wal Bara’ sebagai legitimasi pembenaran ajaran (eksklusivisme). Mereka mengartikan doktrin ini, umat Islam hanya boleh loyal ke sesama umat Islam (Al Wala’). Sedangkan terhadap non-Muslim, itu harus bersikap Wal Bara’ (melepas diri).

Sekjen Pengurus Besar Darud Da'wah Wal Irsyad (PB DDI) KH Muhammad Suaib Tahir miris melihat penyempitan makna Al Wala’ Wal Bara’ yang dilakukan kelompok radikal. Padahal, sejatinya ungkapan tersebut memiliki makna yang mulia untuk tuntunan umat agar loyal memperjuangkan kebaikan bersama dan terlepas dari perbedaan suku, ras, dan agama.

“Kesalahan sebagian orang adalah karena makna ini diartikan secara terbatas. Kenapa? Karena sesungguhnya kita juga memang harus loyal kepada agama kita, tetapi dalam arti bukan berarti bahwa kita harus memusuhi yang lain,” ujar Kiai Suaib.

Baca juga : BIN Kalbar Ingatkan Warga Waspadai Kelompok Radikal Kanan

Dia melanjutkan, Al Wala’ dan Wal Bara’ berasal dari bahasa Arab. Al Wala’ artinya loyalitas, sedangkan Wal Bara’ memiliki makna melepaskan diri. Dosen Pasca Sarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta ini mengatakan, dewasa ini ungkapan tersebut menjadi doktrin negatif yang mendominasi banyak kelompok radikal.

“Mereka memandang Al Wala’ Wal Bara’ itu hanya semata-mata untuk orangnya saja, untuk orang Muslim saja. Kalau yang bukan Muslim itu tidak bisa loyal bahkan mengganggu dan mengancam orang lain karena menganggap Itu bukan bagian dari mereka, itu adalah suatu kekeliruan tentang memaknai Al Wala’ Wal Bara’,” tuturnya.

Padahal, lanjutnya, dalam ajaran Islam, tidak ada batasan dalam pergaulan. Karena sejatinya manusia memiliki hubungan hak dan kewajiban dengan manusia lainnya, terlebih dalam hal yang bersifat kepentingan umum.

Baca juga : PW KAMI DKI Ingatkan, Kasus Duren Tiga Rawan Disusupi Kelompok Radikal

“Dalam Islam itu tidak ada batasan pergaulan. Orang mau bergaul sama siapa pun itu tidak ada masalah, Kita ini hidup sebagai manusia, ada hubungan terhadap sesama manusia, ada hak dan kewajiban kita terhadap sesama manusia,” ujar pria yang sering memberikan pencerahan melalui channel YouTube Maton TV ini.

Menurutnya, di era sekarang ini, manusia hidup dalam satu negara, hidup dalam satu komunitas tentunya. Tidak boleh membatasi diri dalam bergaul hanya sesama Muslim saja. Sebab, membatasi diri sama saja membentuk segregasi dalam kehidupan sosial. Karena membentuk perbedaan-perbedaan sosial itu tidak bagus.

Suaib juga menjawab terkait kontradiksi antara makna ungkapan Al Wala’ Wal Bara’ dengan konsep Islam yang rahmatan lil alamin. “Kalau dimaknai secara keliru, tentunya itu bertentangan. Jadi kalau ada orang mengatakan saya hanya bisa baik terhadap sesama orang Muslim, itu pasti bertentangan dengan konsep rahmatan lil alamin. Tetapi kalau dia memaknai loyalitas itu adalah untuk kebaikan dan kemanfaatan, ya itu tidak masalah,” jelasnya.

Baca juga : Suharso Monoarfa Tak Hadir Dalam Rapat Yang Berhentikan Dirinya

Ia berharap, ormas dan para tokoh-tokoh moderat dapat berperan guna meluruskan dan menetralisir doktrin keliru dari Al Wala’ Wal Bara’. Tak hanya itu, ia menilai bahwa masyarakat berhak mendapatkan penjelasan yang benar terkait konsep dan doktrin tersebut agar nantinya tidak terjerumus kepada perilaku serta justifikasi untuk melakukan tindakan kekerasan.

“Kita harus menjelaskan makna yang sebenarnya tentang apa itu jihad, tentang hijrah, syahid, Al Wala’ Wal Bara’, Al Malhamah Al Kubra (perang akhir zaman). Semua itu harus dijelaskan secara proporsional. Bukan penjelasan yang dibuat atau yang didoktrinkan kelompok-kelompok radikal yang menyesatkan,” pungkas Kiai Suaib.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.