Dark/Light Mode

Krisis Pangan Global Tak Menimpa Indonesia

Jokowi Ngajak Bersyukur

Minggu, 2 Oktober 2022 06:30 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Humas Setkab/Teguh)
Presiden Jokowi (Foto: Humas Setkab/Teguh)

 Sebelumnya 
Secara nasional, lanjut dia, Indonesia dapat mengalami kerugian lebih dari Rp 50 triliun dari rendahnya produktivitas kerja akibat Anemia Gizi Besi (AGB). Angka ini belum termasuk biaya layanan kesehatan akibat defisiensi gizi mikro yang parah dan masalah-masalah gizi yang lain.

“Aneka ragam pangan, suplementasi dan fortifikasi pangan disertai dengan higiene dan sanitasi lingkungan meru­pakan solusi untuk mengatasi masalah kurang zat gizi mikro. Fortifikasi pada pangan telah terbukti efektif dalam menu­runkan kelaparan tersembunyi, sekaligus sangat cost-effective,” ujarnya.

Menurutnya, biaya fortifikasi pangan untuk menanggulangi kurang yodium, vitamin A dan zat besi di berbagai negara umumnya kurang dari 0,5 persen harga produknya. Hal itu tanpa biaya tambahan untuk pendistribusiannya hingga sampai ke konsumen.

Baca juga : Indonesia Bersiap Menuju Endemi

“Komitmen Pemerintah melakukan fortifikasi pangan ke depan juga masih sangat kuat. Ini ditunjukkan dengan masuknya program fortifikasi pangan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024. Namun demikian, disadari bahwa dinamika program fortifikasi pangan sangatlah besar,” tutur dia.

Untuk diketahui, Indonesia masuk da­lam 100 negara paling miskin di dunia. Hal ini diukur dari Gross National Income (GNI) atau pendapatan nasional bruto per kapita.

Mengutip World Population Review, Indonesia masuk dalam urutan ke-73 negara termiskin di dunia. Pendapatan nasional bruto RI tercatat 3.870 dolar AS per kapita pada 2020.

Baca juga : Gugatannya Ditolak MK, Pengacara PKS Tetap Bersyukur

Sementara, mengutip gfmag.com, Indonesia menjadi negara paling miskin nomor 91 di dunia pada 2022. Hal ini diu­kur dengan produk domestik bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP) dan purchasing power parity (PPP) atau keseimbangan kemampuan berbelanja.

Tercatat, angka PDB dan PPP RI sebe­sar 14.535 dolar AS. Posisi ini masih lebih baik dari beberapa negara di Asia Tenggara yang masuk di daftar 100 negara termiskin, seperti Vietnam yang berada di urutan ke-82, Filipina ke-72, Kamboja ke-46), Myanmar ke-45, dan Timor Leste ke-29.

Netizen sedih melihat kondisi Indonesia yang semakin mundur dan banyak rakyat­nya kelaparan. Padahal, Indonesia meru­pakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA).

Baca juga : Banteng Tak Rela Jika Jokowi Diwapreskan

Akun @ViderYC mengaku tidak kaget dengan banyaknya rakyat Indonesia yang mengalami kelaparan. Soalnya, dia sendiri mengalaminya. Sekarang, kata dia, banyak yang makan sehari sekali saja sangat susah.

“Saya juga mengalami tapi saya sem­bunyikan, seolah baik-baik saja, mungkin tetangga dan orang di luar sana juga ban­yak yang begini,” timpal @TuanTakur66. “Miris,” sambung @DonraErniana. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.