Dark/Light Mode

Tokoh Wali Papua: Permintaan Pemeriksaan Enembe Di Lapangan Tak Manusiawi

Minggu, 9 Oktober 2022 19:59 WIB
Tokoh masyarakat Wali, Papua, Buce Wali (Foto: Istimewa)
Tokoh masyarakat Wali, Papua, Buce Wali (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pihak Gubernur Papua Lukas Enembe memastikan tidak akan ke Jakarta untuk memenuhi panggilan KPK. Pihak Enembe meminta pemeriksaan dilakukan di lapangan terbuka di Papua.

Menyikapi hal ini, tokoh masyarakat Wali, Papua, Buce Wali, mengatakan bahwa permintaan pemeriksaan Enembe oleh KPK di lapangan terbuka suatu hal yang tidak manusiawi. Dia menegaskan, kasus dugaan korupsi tidak bisa diselesaikan secara adat, tapi harus secara hukum negara.

Baca juga : Profesor Hukum Uncen Kritisi Permintaan Pihak Enembe Diperiksa Di Lapangan

Buce Wali mengatakan, Pemerintah sudah menyiapkan tempat yang aman dan sesuai standar untuk pemeriksaan seorang tersangka. Jadi, tidak usah meminta diperiksa di tempat terbuka serta dilihat masyarakat. “Sebab, itu termasuk hal yang tidak manusiawi,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (9/10).

Dia melanjutkan, masyarakat Papua sangat menyayangkan kasus Enembe. “Seharusnya hal tersebut tidak terjadi," ucap Buce.

Baca juga : Duta Damai Papua Harus Mampu Ciptakan Perdamaian Dan Persatuan

Karena sudah terjadi, dia meminta agar kasus tersebut diproses sampai tuntas. Kalau dalam perjalanan Enembe terbukti bersalah, harus mendapat hukuman.  

Dia pun berharap, Enembe segera memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa. Agar kasusnya cepat selesai. Enembe jangan terus berlindung di balik para pendukungnya yang setia menjaga rumahnya. "Lukas Enembe harus berani bertanggung jawab dan menerima segala risiko serta tidak mengorbankan masyarakat Papua," tegasnya.

Baca juga : Moeldoko Dinilai Perajut Persatuan, Layak Pimpin Indonesia

Terkait isu pengangkatan Enembe sebagai Kepala Suku Besar Papua, pihaknya menolak. Dia menegaskan, seluruh masyarakat Papua juga pasti tidak akan menerima keputusan tersebut.

"Di Papua, semua kabupaten mempunyai kepala suku besar masing-masing. Untuk kepala suku besar Papua, harus dibicarakan seluruh masyarakat Papua," tegasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.