Dark/Light Mode

Rencana Selalu Ada, Tapi Belum Diputuskan

Jokowi Kasih Sinyal Reshuffle

Jumat, 14 Oktober 2022 07:08 WIB
Presiden Jokowi saat memimpin rapat kabinet. (Foto: Ist)
Presiden Jokowi saat memimpin rapat kabinet. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid berharap, reshuffle tidak perlu dilakukan untuk menghukum NasDem. Lebih baik, NasDem saja yang  menarik perwakilannya dari kabinet.

"Kalau soal reshuffle kabinet itu hak mutlak Presiden Jokowi. Namun, NasDem juga punya hak untuk menarik menterinya keluar dari kabinet, karena itu, saya tidak mau spekulasi," katanya.

Hasto Kristiyanto yang sejak awal sudah geram dengan manuver politik NasDem, menyambut antusias sinyal reshuffle dari Jokowi. Menurutnya, Jokowi memang memerlukan menteri yang loyal dan solid untuk menyelesaikan masalah rakyat.

"Supaya nanti di Pemilu 2024 dalam kondisi sense of happiness yang tinggi. Karena kabinet saat ini telah mencapai sejumlah prestasi yang tinggi dalam memikirkan rakyat,” kata Hasto.

Sebagai kepala negara sekaligus pemerintahan, lanjut Hasto, Jokowi punya hak menggunakan kewenangannya mengevaluasi jajaran menteri. Khususnya menteri yang tidak tegak lurus menjalankan perintahnya.

Baca juga : Jokowi Kasih Sinyal Reshuffle Kabinet

"Menteri yang antitesa dari visi misi presiden, pantas dievaluasi," ujarnya.

Penerima gelar doktor ilmu pertahanan dari Universitas Pertahanan itu, mengungkapkan peran menteri mesti sepenuhnya tunduk pada kebijakan Presiden. Menteri tidak boleh ikut-ikutan menyiapkan antitesa bagi Presiden. Karenanya, partai politik yang mengusulkan menteri di kabinet harus memegang komitmennya mendukung Jokowi.

Apa tanggapan NasDem? Sekjen NasDem, Johnny G Plate menegaskan partainya tetap mendukung pemerintahan hingga selesai masa jabatan pada 2024. "Sikap itu yang harus dilakukan sebagai wujud tanggung jawab dan konsistensi partai koalisi pemerintahan Kabinet Indonesia Maju," tandas Plate.

Menteri Komunikasi dan Informatika itu menegaskan, reshuffle kabinet sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden. Kewenangan itu dijamin oleh konstitusi dan harus selalu dihormati. Namun, dia yakin Jokowi akan tetap independen dalam mengambil keputusan, tak terkecuali soal reshuffle.

"Pak Presiden Jokowi itu tidak mudah dipengaruhi, termasuk oleh sahabat-sahabat relawan," tekan Plate.

Baca juga : Capreskan Anies, NasDem Belum Dapat Manisnya

Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali mengaku yakin, reshuffle yang disampaikan Jokowi tidak ada kaitan dengan partainya. Apalagi, dikaitkan dengan keputusan politik NasDem yang  mengusung Anies sebagai capres.

"Saya yakin, kalaupun ada reshuffle, bukan karena alasan Anies,” tegas Ali.

Diketahui, saat ini ada 3 kader NasDem yang menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno tidak menampik reshuffle kali ini akan menyasar kepada menteri dari NasDem. Bahkan, reshuffle kali ini terbilang serius.

"Pertama, biasanya Jokowi santai jika ditanya soal reshuffle, bahkan cenderung bercanda. Kali ini nadanya beda, rada serius," kata Adi saat dihubungi Rakyat Merdeka, semalam.

Baca juga : Timnas Sepakbola Amputasi Tembus Piala Dunia, Jokowi Kasih Sangu Rp 500 Juta

Poin kedua, Jokowi baru reshuffle 3,5 bulan lalu. Bekas rombak kabinet masih basah dan lekat dalam ingatan publik. Tiba-tiba sekarang mencuat lagi isu reshuffle, tentu ada sesuatu.

"Ketiga, sampai saat ini belum ada desas-desus soal evaluasi kinerja pembantu Jokowi, tapi isu rombak kabinet muncul kembali," papar Adi

Terkait waktu, tambah Adi, bisa kapan saja. Karena kocok ulang kabinet adalah hak prerogatif presiden. "Namun NasDem pastinya juga membela diri. Jika karena usung Anies maju Pilpres 2024, lalu NasDem dikaitkan dengan reshuffle," tukas dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.