Dark/Light Mode

Tumplek Di Balai Kota & Arena Car Free Day

Ribuan Warga Kerubuti Anies

Senin, 17 Oktober 2022 07:57 WIB
Anies Baswedan dikerubuti warga di hari terakhir sebagai Gubernur DKI Jakarta, kemarin. (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Anies Baswedan dikerubuti warga di hari terakhir sebagai Gubernur DKI Jakarta, kemarin. (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemarin, jadi hari terakhir Anies Baswedan menyandang status sebagai Gubernur DKI Jakarta. Di hari akhirnya itu, Anies menggelar acara perpisahan bertajuk Terima Kasih Jakarta. Ribuan warga antusias mengikuti acara perpisahan itu. Mereka tumplek di Balai Kota hingga arena Car Free Day di Jalan Sudirman-Thamrin. Sejak tiba dan keluar dari Balai Kota, Anies dikerubuti warga.

Anies menuju ke acara perpisahan ini dengan menggowes sepeda  dari kediamannya di Lebak Bulus Dalam, Jakarta Selatan. Mantan Mendikbud ini berangkat sekitar pukul 5.45 WIB. Anies dan rombongan kompak mengenakan celana jeans biru, kemeja biru dan rompi Jaki, dan helm sepeda warna hitam.

Satu jam mengayuh, Anies sudah tiba di jembatan penyeberangan orang (JPO) Pinisi, Jalan Sudirman. Sejak diresmikan awal tahun lalu, JPO bertemakan kapal Pinisi ini memang jadi ikon baru Jakarta. Banyak orang rela antre untuk bisa berswafoto di JPO ini.

Dari titik ini, laju sepeda yang dikendarai Anies mulai tersendat. Soalnya banyak warga yang sedang beraktivitas di hari bebas berkendara atau CFD ingin berfoto bareng. Memasuki Bundaran HI, orang yang ikut CFD makin banyak. Sepeda Anies seakan tak bisa bergerak. Ribuan orang berebut ingin bersalaman dan berfoto. Anies melayani permintaan itu dengan ramah. "Terima kasih Pak Anies," kata warga. "Presiden," teriak warga lain dari jauh.

Banyaknya orang yang ingin berfoto membuat perjalanan dari Hotel Indonesia (HI) sampai Balai Kota ditempuh dalam waktu hampir dua jam. Padahal jaraknya tak lebih dari 2 kilometer.

Baca juga : Kemlu Pastikan Warga Negara Indonesia Aman

Anies tiba di Balai Kota sekitar pukul 9.10 pagi. Di lokasi ini, warga yang hadir tak kalah banyaknya. Saking banyaknya, warga tumpah ruah hingga ke kawasan silang Monas. Berbagai spanduk bertulis apresiasi kepada Anies tampak terbentang di sana-sini.

Di sini, bakal capres yang diusung Partai NasDem itu, kembali dikerubuti warga. Pengawalnya, sampai kelelahan. Sebagian warga menyambut Anies dengan meneriakkan yel-yel, "Anies Presiden". "Hidup Pak Anies," timpal yang lain. "Semoga jadi RI-1," kata yang lain. Anies menanggapi teriakan tersebut dengan senyum.

Sebelum naik ke atas podium, berbagai kalangan memberikan testimoni. Ada buruh yang terbantu dengan Kartu Pekerja sehingga bisa membeli sembako murah, ada yang siswa dari keluarga tak mampu yang mendapat beasiswa hingga lulus, kuliah, lansia yang terbantu dengan Kartu Lansia, dan sebagainya. Ada  sopir angkot JakLingko yang mengaku merasa naik kelas karena mendapat gaji bulanan. Ada tukang becak yang mengucapkan terima kasih lantaran masih bisa narik.

Ada juga perwakilan dari JakMania yang menyampaikan terima kasih karena di era Anies, Persija Jakarta berhasil juara dan mempunyai stadion sendiri yaitu Jakarta International Stadion (JIS).

"Artinya, apa yang dijanjikan kepada kami dulu, stadion untuk kota Jakarta, stadion untuk Persija, dan Persija Juara, sudah tercapai," kata Ketua JakMania, Diky Soemarno.

Baca juga : BLT Dinilai Efektif Karena Penerima Lebih Jelas

Setelah itu, gantian Anies naik ke atas mimbar. Teriakan Anies Presiden kembali terdengar. Sebelum mulai berpidato, mantan Rektor Universitas Paramadina itu meminta hadirin menyanyikan lagu Berkibarlah Benderaku dan Maju Tak Gentar. Menariknya, pada  bagian lagu Maju Tak Gentar, Anies mengulang lirik lagu tersebut sebanyak empat kali. "Majulah majulah menang," kata Anies disambut tepuk tangan hadirin.

Anies memulai pidato dengan memohon izin karena pidatonya sekarang menghadap ke utara. Hadirin yang mengerti maksud tersirat pernyataan Anies ini langsung berteriak, "maju jadi presiden, Pak."

Dalam pidatonya, Anies mengatakan tidak akan bicara panjang-panjang karena dua alasan. Pertama, menurut dia, hasil kerja Pemprov DKI selama 5 tahun ini yang berbicara.

"Tak perlu dikatakan dalam pidato ini, lihatlah kenyataan di Jakarta. Tunjukkan di sana kenyataan, kita tidak mengirimkan pernyataan, kita kirimkan kenyataan," kata Anies yang disambut tepuk tangan.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada warga atas kepercayaan, dukungan, dan kritikan yang diberikan selama kepemimpinannya. Ia pun mengajak masyarakat terus dukung Pemprov DKI Jakarta ke depan, dalam meneruskan program programnya, dalam menjalankan rencana rencananya. Ia berharap pemimpin berikutnya dapat menuntaskan program yang belum tertuntaskan dan mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

Baca juga : Banteng Minta Presiden Tak Naikkan Harga BBM Bersubsidi

Dalam pidatonya juga, Anies menyelipkan isyarat siap menyambut babak berikutnya. "Karena kerja untuk bangsa dan negara ini masih panjang ke depan. Satu babak berakhir, masih kita sambut babak berikutnya," tutupnya. Di acara ini, Anies memberikan sambutan di tiga panggung. Usai acara, Anies meninggalkan Balai Kota dengan mengendarai Vespa Sprint keluaran tahun 1968.

Di dunia maya, acara perpisahan Anies banyak dibagikan warganet. Berbagai ucapan dan apresiasi disampaikan warganet kepada Anies yang dianggap sukses memimpin Jakarta selama 5 tahun ini.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.