Dark/Light Mode

BPOM Cabut Izin Edar 4 Sirup Obat Dari PT Samco Farma Dan PT Ciubros Farma

Rabu, 9 November 2022 16:06 WIB
Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers perkembangan hasil pengawasan dan penindakan sirup obat di Depok, Jawa Barat, Rabu (9/11). (Foto: YouTube)
Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers perkembangan hasil pengawasan dan penindakan sirup obat di Depok, Jawa Barat, Rabu (9/11). (Foto: YouTube)

 Sebelumnya 
Pencabutan ini dilakukan, menyusul hasil investigasi dan intensifikasi BPOM, terhadap dugaan pelanggaran di bidang produksi sirup obat.

"Dalam kegiatan produksinya, ketiga industri farmasi itu menggunakan bahan baku pelarut propilen glikol. Sementara produk jadinya, mengandung cemaran etilen glikol yang melebihi batas aman," demikian penjelasan BPOM melalui keterangan resminya, Senin (7/11).

"Dengan penjelasan ini, maka informasi produk sirup obat dari ketiga industri farmasi yang tercantum pada Penjelasan BPOM Tentang Informasi Kelima dan Keenam Hasil Pengawasan BPOM Terkait Sirup Obat yang Tidak Menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol, dinyatakan tidak berlaku," imbuh keterangan tersebut.

Baca juga : BPOM Cabut Izin Edar 6 Sirup Obat Keluaran PT Yarindo Farmatama, Ini Daftarnya...

Seperti diketahui, cemaran etilen glikol dan dietilen glikol pada sirup obat telah mengakibatkan lonjakan kasus gagal ginjal akut pada anak Indonesia, sejak Agustus 2022. 

Per 6 November 2022, tercatat 324 kasus di 28 provinsi, yang terdiri dari 28 kasus dalam perawatan, 194 meninggal (tingkat kematian/CFR 59 persen), dan sembuh 104 kasus.

Bersyukur, jumlah ini tidak mengalami kenaikan, dibanding sepekan sebelumnya. 

Baca juga : BPOM Cabut Izin Edar 69 Sirup Obat Dari 3 Industri Farmasi Nakal

Terkait hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril mengatakan, jumlah pasien gagal ginjal akut turun sejak 18 Oktober 2022.  Pada 2-6 November, tidak ada pasien yang bertambah maupun meninggal.

"Jumlah kasus gagal ginjal akut turun, setelah pemerintah melarang sirup obat di Puskesmas, dokter-dokter atau tenaga kesehatan, serta penjualan di apotek. Antidotum Fomepizole, juga berhasil membuat pasien mengalami perbaikan yang signifikan. Banyak yang sembuh,” papar dr. Syahril dalam konferensi pers virtual mengenai update perkembangan kasus gangguan ginjal akut, Senin (7/11). ■

 

Baca juga : Jangan Keliru, Menilai Sirup Obat Yang Aman, Ini Saran Prof. Tjandra

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.