Dark/Light Mode

Cegah Lonjakan Covid-19

Rayakan Nataru Dengan Taat Protokol Kesehatan

Kamis, 15 Desember 2022 06:30 WIB
Ilustrasi Natal dan Tahun Baru. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi Natal dan Tahun Baru. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Libur Nataru yang sudah di depan mata kudu diantisipasi dan dipersiapkan matang oleh Pemerintah. Khususnya, terkait pencegahan penyebaran Covid-19.

Anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti memprediksi, akan terjadi lonjakan masyarakat yang menikmati liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Dia yakin, liburan Nataru tahun ini akan lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya.

“Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran Covid-19 di transportasi massal. Contohnya, di stasiun kereta api. Ada persyaratan calon penumpang harus booster, tapi masih banyak yang belum booster. Perlu diadakan tambahan booster,” katanya.

Baca juga : HokBen Luncurkan Menu Baru Hoka Ramen Dengan Cita Rasa Khas Jepang

Novita juga mengingatkan pentingnya perbaikan di sektor penerbangan. Seperti penjadwalan waktu keberangkatan hing­ga kelayakan armada pesawat. Termasuk kondisi terminal bus dan keberadaan pen­erangan umum di sejumlah ruas jalan.

“Termasuk penambahan marka hingga pemasangan CCTV,” katanya.

Dia meminta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menggencarkan pengerjaan perbaikan jalan sebelum arus mudik libur Nataru. Untuk jalan arteri dan nasional, kata dia, diharapkanpekerjaannya sudah siap di H-10 ketika Natalan dan perbaikan kondisi jembatan.

Baca juga : Tuan Guru Di Sumut Dukung Ganjar Pranowo Presiden 2024

“Jangan sampai adanya jalan berlubang, harus segera ditutup,” kata dia.

Kepada Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lanjut Novita, juga diharapkan melakukan deteksi dini dan mitigasi daerah rawan bencana. Upaya tersebut diperlukan, bilamana ada masyarakat yang berada di jalur bencana dapat segera dievakuasi. “Untuk meminimalisir banyaknya korban jiwa,” kata Novita.

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal ZA menyatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih menjadi senjata Pemerintah untuk menahan laju kenaikan Covid 19.

Baca juga : Mudahkan Layanan Publik, Ganjar Terima Penghargaan Reformasi Birokrasi Dari Kemenpan RB

“Pengaturan ini lebih kepada bentuk langkah antisipatif menghadapi masa liburan Nataru,” katanya.

Sebelumnya, seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia saat ini masih dikategorikan berada di Level 1 berdasarkan indikator yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Dengan demikian, seluruh kegiatan dapat dilaksanakan normal dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kes­ehatan (prokes).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.