Dark/Light Mode

Komposisi Capres-Cawapres Nggak Jelas

Koalisi Indonesia Raya Rawan Bubar

Rabu, 21 Desember 2022 07:40 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi Indonesia Raya yang digagas Partai Gerindra dan PKB sering kali diklaim solid. Namun sampai saat ini tak jelas, siapa pasangan Capres-Cawapres yang akan diusung dan kapan dideklarasikan.

Koalisi ini dikhawatirkan rentan pecah. Apalagi, dinamika partai politik di poros lain, masih amat cair. Belum lagi PDI Perjuangan, yang sampai saat ini masih memutuskan berkoalisi bisa merusak peta koalisi yang sudah terbentuk.

Baca juga : BPS Sebut Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia Sangat Memuaskan

Seberapa besar kans keberlanjutan koalisi Gerindra-PKB? Direktur Lembaga Survei Politika Research and Consulting (PRC) Rio Prayogo menilai, se­benarnya, format dan komposisi elektoral pemilih kedua partai ini terbilang paten.

“Hanya belum dikongkretkan pasangan Capres-Cawapresnya, platform koalisinya seperti apa, bagaimana narasi yang ingin ditawarkan ke publik. Jika ini tak segera direalisasikan, rawan pecah melihat dinamika politik saat ini,” kata Rio kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Ekonom Prediksi Indonesia Mampu Lepas Landas Tahun Depan

Rio menilai, ada hubungan yang asimetris antara Gerindra dan PKB. Gerindra terlalu menganggap remeh PKB soal koalisi. “Padahal, kalau mau dan serius, Gerindra tinggal Prabowo Capres, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Cawapresnya. Kalau ini, PKB pasti mau. Nyatanya yang jual mahal kan Gerindra,” tudingnya.

Diingatkan, dari segi postur koalisi, duet ini akan jadi kombi­nasi yang sangat bagus. Gerindra mewakili partai nasionalis pa­triotik, PKB mewakili kelompok Nahdliyin yang jumlah pemilih­nya paling besar.

Baca juga : Lionelo Kini Hadir di Indonesia, Ramaikan Pasar Peralatan Bayi

Namun, jika sampai saat ini Koalisi Indonesia Raya belum bisa menciptakan momentum duet Prabowo-Cak Imin, artinya Gerindra menunggu sosok lain. Di sinilah muncul spekulasi PDI Perjuangan akan bergabung dalam koalisi ini. Karena partai berlogo kepala Banteng mon­cong putih itu kemungkinan ke­cil maju sendirian dalam Pilpres, meskipun sudah memenuhi Presidential Threshold.

“Bisa jadi Prabowo meng­inginkan sosok Puan Maharani dari PDI Perjuangan. Sebagai mana selama ini kita dengar dalam perjanjian Batu Tulis. Jika demikian skenarionya, PKB pasti semakin kurang daya ta­warnya dalam koalisi ini. Maka Cak Imin bisa keluar koalisi atau meningkatkan posisi tawarnya dengan mencoba bergabung dengan koalisi lain,” tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.