Dark/Light Mode

SPAI (Sistem Pengelolaan Sampah Sungai) System: Jawaban Situasi Sungai Darurat Sampah dan Tantangan Finansial

Selasa, 3 Januari 2023 19:01 WIB
Sungai Tercemar Sampah I Sumber gambar: pexels.com
Sungai Tercemar Sampah I Sumber gambar: pexels.com

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia mengungkap sebanyak 59% sungai Indonesia termasuk dalam pencemaran kategori "Tercemar Berat" yang rata-rata disebabkan oleh limbah maupun sampah dengan implikasi 18,95 juta ton Gas Rumah Kaca pada 2018. Fakta tersebut sangat menyedihkan ketika melihat peranan sungai yang sangat fundamental bagi kehidupan sehari-hari, baik sebagai sumber air maupun tempat mencari nafkah bagi masyarakat setempat. Selain mencemari air sungai, pembuangan limbah atau sampah juga dapat mencemari proses air tanah sehingga dapat berbahaya jika masuk pada aliran air yang dikonsumsi manusia. Bukan hanya ekosistem sungai saja yang terganggu, jika hujan deras dengan skala besarpun dapat mengakibatkan banjir. Karenanya, penulis menginisiasikan sebuah inovasi 'Sistem Pengelolaan Sampah Sungai (SPAI)' untuk menjawab tantangan limbah yang berpotensi besar kian memburuk. Mengadaptasi The Great Bubble Barrier?pengelolaan sampah sungai di Belanda, SPAI System dirancang berpotensi menangkap sampah dengan ukuran >1mm secara total lebar dan kedalaman sungai dan dapat ditempatkan baik di sungai maupun di kanal-kanal kecil, meninjau sungai-sungai di Indonesia memiliki jenis dan karakteristik ukuran yang beragam.

SPAI System memulai kinerja sistemnya melalui penghalang gelembung yang dibuat dengan memompa udara melalui tabung dengan lubang yang diletakkan secara diagonal di dasar sungai. Gelembung yang naik memanfaatkan arus sungai menciptakan arus ke atas yang membawa sampah ke permukaan. Aliran air yang terbentuk dari tirai gelembung menggunakan aerator yang telah dimodifikasi guna diproyeksikan efektif menggiring alur sampah tanpa menghalangi ekosistem di dalam sungai. Penulis juga menambahkan kubus apung juga didesain dari bahan material HDPE yang tahan dan bekerja otomatis mengikuti ketinggian air, sehingga mampu menahan sampah yang sudah tertumpuk agar tidak terus mengalir. Kubus apung ini juga memudahkan masyarakat sekitar untuk melakukan monitoring atau pengecekan terhadap kondisi sungai, limbah, dan kinerja sistem.

Baca juga : Kampanyekan Anti Bullying, Ganjar: Sekolah Bukan Tempat Untuk Menindas

Memahami arus malam dan siang pada sungai yang tentunya memiliki perbedaan tekanan dan arah, penulis mencoba membuat variasi tekanan udara yang mengalir melalui tabung yang dipasang di bagian bawah di beberapa titik dengan balok beton (daur ulang), disertai dengan kubus apung yang memaksimalkan potensi kumpulan sampah pada satu tempat, diproyeksikan efektif menggiring alur sampah dan tidak menghalangi ekosistem di dalam sungai. Setelahnya, sampah yang sudah menumpuk di tepi sungai akan ditangkap dan diangkut melalui sistem konveyor menggunakan tenaga surya, secara bersamaan menggunakan energi ramah lingkungan. Bucket conveyer terendam di pintu air sebagai pengangkut sampah yang terapung pada permukaan sungai, sedangkan belt conveyer pada sistem menjadi pembawa sampah ke wadah yang telah disediakan. Penampungan sampah melalui sistem konveyor kemudian dijadikan dalam beberapa wadah untuk dipilah dan seterusnya didaur ulang, disiapkan belasan wadah yang telah diatur rotasinya sehingga tidak banyak membutuhkan tenaga manusia untuk mengganti wadah setiap sampah sudah penuh. Isi wadah dan rotasi penggantiannya tergantung kepada kecepatan, aliran sungai, dan kepadatan sampah yang terperangkap. Sampah yang sudah dipilah kemudian didistribusikan untuk diolah berdasarkan kegunaannya. Adapun kapasitas maksimal dari satu unit sistem ini secara keseluruhan dapat menampung sekitar 20 ton sampah perhari, sehingga berpotensi menjawab kondisi darurat sampah yang menghantui sungai di Indoensia.

Pada sistem ini, sampah-sampah akan terhalangi oleh kubus apung dan akan diarahkan menuju sisi sungai yang sebelumnya telah disediakan wadah-wadah menuju Tempat Pembuangan Sampah Khusus Sungai (TPSKS). Menggunakan prinsip kolaborasi lintas sektor, SPAI akan membentuk sistem mengelola sampah sungai untuk menciptakan produk kreativitas (Daur-Ulang) yang memiliki nilai jual yang berdampak positif pada sektor ekonomi, disamping memberikan perubahan 30-75% berkurangnya limbah domestik maupun industri yang terbuang begitu saja, melalui tahapan social action berikut:

  • Memilah sampah sesuai dengan jenisnya, untuk dapat didaur ulang berdasarkan kegunaannya.

Baca juga : Penelitian LPEM UI: Galon Guna Ulang Berkontribusi Atasi Masalah Sampah dan Pertumbuhan Ekonomi

Langkah ini perlu melakukan kolaborasi lebih lanjut bersama masyarakat sekitar untuk melihat standarisasi sampah yang dapat didaur ulang berdasarkan jenisnya, baik sampah organik yang dapat dikelola menjadi pupuk, hingga sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan kembali. Salah satu produk pemanfaatan dari sampah ini adalah ecobricks yang nantinya dapat disusun di tepian sungai guna menjadi nilai estetika tersendiri bagi lingkungan sekitar sungai. Selain itu, kami juga akan mencoba mengolah sampah dengan standarisasi tinggi untuk menjadi kerajinan tangan.

  1. Pendistribusian sampah organik kepada masyarakat sekitar yang digunakan sebagai pakan ternak, pembuatan kompos dan pupuk organik cair. Langkah ini ditujukan guna membantu finansial pihak terkait, disamping mengurangi timbunan sampah yang diangkut.
  2. Pendistribusian sampah anorganik kepada para pengrajin maupun masyarakat sekitar untuk dibuatkan menjadi produk dan jasa kreatif. Penggunaan bahan baku limbah padat daur ulang juga menghemat energi dan biaya daripada menggunakan bahan baku langsung dari alam.
  • Kolaborasi dan Kegiatan edukatif terkait SPAI

Melihat potensi strategis posisi beberapa sungai di Indonesia yang berdekatan dengan pabrik, seperti pabrik pupuk rumahan dan pabrik tekstil, kami berharap dapat berkerjasama untuk mengurangi timbunan sampah. Memberikan kegiatan berupa sosialisasi dan pembinaan edukatif melalui kolaborasi bersama sejumlah organisasi maupun LSM untuk bersama-sama membagikan dan mengenalkan SPAI, membagikan cara pengolahan sampah yang baik, dan pola hidup bersih.

Baca juga : Bamsoet: Generasi Muda Harus Berhati Indonesia dan Berjiwa Pancasila

Selain menghindari kemungkinan terburuk dari krisis iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), SPAI akan menggunakan konsep lanjutan Action Plan melalui gerakan inovasi penampungan pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat dan sosialisasi edukatif mengenai sistem ini. Sampah yang sebelumnya dipilah dapat kembali dikelola berdasarkan karakteristiknya, misalnya menjadi produk kreatif berprinsip Recycle, hingga inovasi pembuatan pupuk sendiri. Pengembangan metode dan sistem tambahan melalui proses insinerasi dalam SPAI juga dapat dimanfaatkan sebagai energi baru mengurangi emisi GRK. Menyadari kurangnya perhatian dan pemahaman masyarakat terkait sistem pengelolaan sampah sungai dan perubahan iklim, menjadikan sosialisasi menjadi langkah kami untuk menjawab hambatan tersebut. Sosialisasi ini sangat dibutuhkan dalam rangka membentuk kesadaran masyarakat terkait penggunaan dan pemeliharaan sistem, juga harapan penuh dapat bekerja sama lebih lanjut bersama pemerintah daerah sekitar hingga pusat, sebagaimana juga solutif menjawab tantangan kurangnya sarana dan prasarana terkait sementara. Edukasi diberikan secara berkala melalui sosialisasi cara kerja sistem, dampak, dan keberlangsungan SPAI yang dapat mengikutsertakan masyarakat sekitar juga. Langkah lainnya adalah controlling sistem secara berkala untuk memantau keterbatasan mesin, teknologi, serta hambatan alam misalnya bencana alam. Pemberdayaan anak muda sebagai Agent of Change juga diterapkan sebagai agen-agen penggerak dalam mengelola sampah menjadi produk berdaya tarik, hingga menjaga SPAI agar senantiasa beroperasi. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.