Dark/Light Mode

7.000 Bayi Meninggal Per Tahun

RI Masih Kekurangan Dokter Spesialis, Pak

Jumat, 6 Januari 2023 07:55 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers virtual kinerja 2022 dan program kerja 2023 Kemenkes, di Jakarta, Kamis (5/1/2023). (Foto: Antara)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers virtual kinerja 2022 dan program kerja 2023 Kemenkes, di Jakarta, Kamis (5/1/2023). (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Budi merinci, dari 48 ribu ini sekitar 25 persen atau sekitar 12.500 itu penyakit Jantung bawaan kritis.

“Maksudnya penyakit Jantung bawaan kritis 12.500 bayi setiap tahun dia harus dioperasi jan­tungnya dalam waktu setahun, kalau tidak dia wafat,” jelas Budi.

Eks wakil menteri BUMN ini juga mengungkapkan, Indonesia membutuhkan ribuan dokter spesialis karena kurangnya angka produksi dan tidak meratanya distribusi dokter spesialis ke seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Tanah Air.

Baca juga : Kapan Nih, Mafia Pangan Diberesin?

“Dokter spesialis kita kurang­nya masih ribuan, terutama dokter-dokter di daerah-daerah, di luar Jawa,” terangnya.

Budi mengatakan, krisis dok­ter spesialis ini tidak cukup mampu untuk melayani kebutuhan layanan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam upaya pemenuhan kekurangan, Kemenkes melaku­kan sejumlah akselerasi seperti pemberian beasiswa bagi 2.500 dokter hingga keterjangkauan biaya pendidikan.

Baca juga : Hasto Bantah Pertemuan FX Hadi Dengan Jokowi Terkait Reshuffle

“Mulai dari bentuk pendidikan, biar lebih murah, bisa lebih diakses oleh seluruh masyara­kat,” jelas eksentrisitas Dirut Bank Mandiri ini.

Berdasarkan data WHO, rasio kebutuhan dokter untuk warga negara Indonesia 1:1.000, sedangkan rasio untuk negara maju 3:1.000 dokter, bahkan beberapa negara berupaya mencapai rasio 5:1.000 dokter.

Di Indonesia, kata dia, rumah sakit terutama yang berada di luar Pulau Jawa kekurangan dokter spesialis. Seharusnya satu RSUD minimal memiliki tujuh dokter spesialis. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.