Dark/Light Mode

Cerita Menterinya Mundur Setelah Beda Haluan Dengan Jokowi

PAN Nyindir NasDem Ya...

Sabtu, 7 Januari 2023 06:50 WIB
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. (Foto: Istimewa).
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Charles pun ogah menanggapi desakan agar kader-kader NasDem mundur dari kabinet. Bagi NasDem, yang bisa memundurkan kadernya hanya Presiden Jokowi. “Permintaan mundur dari jabatan merupakan hak prerogatif Presiden,” tegas Charles.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyarankan, agar NasDem memerhatikan etika politik serta fokus dalam koalisi yang bakal dibentuknya bersama Demokrat dan PKS. Walaupun koalisi mereka belum resmi terbentuk, tapi niatan Surya Paloh untuk berkongsi dengan Demokrat dan PKS dalam mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 sudah menunjukkan sikap yang berbeda dengan koalisi Pemerintah.

Baca juga : Libur Nataru, Pemerintah Fokus Ketersedian Pangan, BBM Hingga Keamanan

"Bagaimana mungkin NasDem bisa mengatakan platformnya tetap sama dengan Pemerintah ketika mereka berencana berkoalisi dengan dua partai yang dalam beberapa kebijakan strategis punya pandangan jelas berbeda," ucap Yunarto, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Yunarto mengatakan, NasDem akan sulit menempatkan diri jika pada saat bersamaan bermain dua kaki. Sikap tersebut menunjukkan menjadi bagian dari pendukung pemerintahan sekaligus punya rencana berada dalam satu barisan dengan partai oposisi. "Sulit jika Partai NasDem akan berkoalisi dengan partai oposisi untuk Pemilu 2024 jika masih berada di dalam pemerintahan," tuturnya.

Baca juga : Yandri Minta Generasi Muda Siapkan Diri Lanjutkan Kepemimpinan Nasional

Yunarto melanjutkan, kerja sama NasDem-Demokrat-PKS untuk Pemilu 2024 sangat mungkin mengancam posisi partai restorasi itu di pemerintahan. Peluang menteri-menteri NasDem direshuffle karena alasan politik semata terbuka lebar. "Alasan politik itu sah-sah saja dan memang salah satu variabel," tuturnya.

Menurutnya, lebih baik jika NasDem fokus dengan rencananya bekerja sama dengan Demokrat dan PKS ketimbang ngotot pertahankan kursi di pemerintahan. "Sebaiknya secara etika mereka fokus terhadap Koalisi Perubahan yang baru ini, sehingga kemudian nggak terbebani dengan pemerintahan saat ini," pungkasnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.