Dark/Light Mode

Utang Tembus 7.700 T

Sri Mul: Tenang, Kita Bisa Bayar

Senin, 23 Januari 2023 08:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Ground Breaking Kampus III UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, kemarin. (Foto: Tangkapan layar Youtube UIN Malang).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Ground Breaking Kampus III UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, kemarin. (Foto: Tangkapan layar Youtube UIN Malang).

RM.id  Rakyat Merdeka - Utang Negara Indonesia yang terus membengkak dari tahun ke tahun membuat banyak pihak khawatir. Apalagi saat ini, utang itu sudah tembus Rp 7.700 triliun. Menanggapi kekhawatiran itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mencoba menenangkan: “Tenang, kita bisa bayar,” tegas Sri Mul. Syukurlah kalau begitu!

Sikap optimis Sri Mul itu disampaikan dalam acara groundbreaking Kampus III UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, kemarin. Dalam acara yang disiarkan lewat YouTube Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu, Sri Mul menyinggung soal utang pemerintah yang selama ini jadi bahan kritik sejumlah kalangan.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengakui, kalau membahas soal utang, bulu kuduknya akan langsung berdiri. Mengingat dalam 3 tahun terakhir, khususnya saat pandemi Covid-19 menghajar Indonesia, keuangan negara sudah bekerja luar biasa.

Baca juga : Pajak Daerah Tembus Rp 209 T, Sri Mul Happy

“Dalam tiga tahun ini, keuangan negara bekerja luar biasa, termasuk melalui penggunaan instrumen utang yang akan kita bayar kembali. Indonesia mampu membayar kembali,” kata Sri Mul.

Kenapa harus utang? Di sini, Sri Mul kemudian menyinggung soal pembangunan dan negara maju. Kata dia, salah satu syarat untuk menjadi negara maju adalah melakukan pembangunan. Upaya ini tidak boleh ditunda, misalnya sampai menunggu negara menjadi kaya, atau dengan cara tidak berutang.

“Jadi ini seperti telur dan ayam. Untuk memutusnya, kita memang menggunakan instrumen keuangan negara,” jelasnya.

Baca juga : Partai Ummat Tak Senang Dicap Barisan Sakit Hati

Jika pembangunan terus didorong dari sekarang, Sri Mul optimis Indonesia bisa menjadi negara maju saat 100 tahun usianya pada 2045. Sehingga, investasi dan pembangunan tidak boleh ditunda. Sementara, instrumen APBN menjadi sangat penting.

Untuk diketahui, data Kemenkeu per 30 Desember 2022, posisi utang Pemerintah mencapai Rp 7.733,99 triliun. Angka ini naik Rp 179,74 triliun jika dibandingkan posisi utang bulan sebelumnya yang hanya Rp 7.554,25 triliun.

Berdasarkan realisasi tersebut, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga naik, dari semula 38,65 persen menjadi 39,57 persen. Kabar baiknya, rasio ini turun jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021, persentasenya mencapai 40,74 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.