Dark/Light Mode

1 Abad NU Untuk Peradaban Dunia Damai

Gus Yahya: Islam Hadir Sebagai Solusi Masalah

Selasa, 7 Februari 2023 07:00 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: Instagram)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Resepsi akbar 1 Abad Nahdlatul Ulama berlangsung hari ini di Stadion Delta, Sidoarjo, Jawa Timur. Animo masyarakat sangat besar. Panitia menyebut, sekitar sejuta jamaah NU sudah mendaftar hadir di acara ini. Luar Biasa. Presiden Jokowi dijadwalkan memberi sambutan, pukul 09.00 pagi. 

Ini adalah puncak dari banyak sekali rangkaian acara terkait 1 Abad NU, yang telah digelar sejak sepekan sebelumnya. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya mengatakan, peringatan 1 abad itu penting, sebagai tanda mendigdayakan NU untuk menjemput abadnya yang ke-2. Agar NU makin mengembangkan kapasitasnya dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Kemarin, Gus Yahya menyampaikan pesan yang sarat makna, saat membuka acara Muktamar Internasional Fikih Peradaban, di Shangri-La Surabaya. Menurutnya, di antara forum pemimpin agama-agama di dunia telah tercapai kesepakatan untuk berjuang menggalang kekuatan, membangun peradaban dunia yang damai harmonis. 

Baca juga : Meriahkan Perayaan Imlek, 4 Bandara Angkasa Pura I Hadirkan Barongsai

Bagaimana caranya? Masing-masing komunitas agama yang ada di dunia, kata Gus Yahya, telah mulai bekerja, mengupayakan inisiatif-inisiatif dari sisi agama masing-masing. Dan NU menginisiasi satu upaya dari sisi Islam sebagai sumbangan bagi perjuangan untuk membangun peradaban manusia yang lebih mulia.

“Kita mulai dengan membedah apa yang ada di diri kita, apa yang ada dalam wacana keagamaan kita, agar ke depan Islam sungguh-sungguh hadir sebagai bagian dari solusi masalah, tidak lagi dianggap sebagai bagian dari masalah,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari sumbangan inisiatif adalah dengan menggelar Muktamar Internasional Fikih Peradaban yang dihadiri oleh para ulama, duta besar, cendikia, para mufti, ahli hukum Islam dan para pakar dari 20 negara. Pertemuan ini adalah kelanjutan dari forum R20 (Religion Twenty), pada November 2022. Sebuah outreach dari G20 Religion Forum, yaitu forum internasional yang menghadirkan para pemimpin agama, sekte, dan kepercayaan dari berbagai negara.

Baca juga : Satu Abad NU, Pesan Jokowi: Gunakan Seni Budaya Sebagai Dakwah

Menurut Gus Yahya, ini adalah langkah awal yang sederhana. Tetapi bisa dianggap sebagai awal dari perjuangan yang panjang. Karenanya, muktamar fikih peradaban akan dihelat secara reguler atau rutin dari tahun ke tahun.

Hal menarik diungkapkan oleh Wapres KH Ma'ruf Amin. “Membangun peradaban itu penting. Manusia bertugas mengelola peradaban dunia dan bertanggung jawab memakmurkan bumi,” katanya, saat memberi sambutan di acara tersebut. Muktamar Fikih Peradaban, di mata Wapres, mendefinisikan karakteristik NU yang moderat dan berbasis metodologi. Dan ilmu fikif harus dapat menyesuaikan atau berkarakteristik dinamis, sesuai perkembangan zaman. 

Beberapa hari sebelumnya, Gus Yahya menceritakan arti penting 1 abad bagi NU. Katanya, tidak cukup hanya berdaya, tapi harus digdaya agar makna kehadiran NU lebih kuat di tengah pergulatan hidup manusia. Saat-saat melangkahkan kaki ke gerbang abad ke-2 itu adalah momentum penting, bukan saja secara faktual, tapi juga spiritualnya. 

Baca juga : Banteng Ingin Hattrick Tanpa Politik Identitas

“Ini menuju ke kebangkitan baru, karena 1 abad itu menunjukkan fenomena kebangkitan,” kata Gus Yahya, saat ngopi bareng dengan sejumlah pemimpin media massa di Jakarta, dalam kaitan peringatan 1 Abad NU.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.