Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Panglima Dapat Gelar Ksatria Padma Dharma Utama, Bamsoet Beri Apresiasi

Rabu, 22 Februari 2023 20:52 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kanan) saat dianugerasi gelar Ksatria Padma Dharma Utama dari Puri Ageng Blahbatuh Gianyar, Bali, Selasa malam (21/2). (Foto: Istimewa)
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kanan) saat dianugerasi gelar Ksatria Padma Dharma Utama dari Puri Ageng Blahbatuh Gianyar, Bali, Selasa malam (21/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mendapat gelar kehormatan "Ksatria Padma Dharma Utama" dari Puri Ageng Blahbatuh Gianyar, Bali. Prosesi penganugerahan dilaksanakan di Puri Ageng Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Selasa malam (21/2). Prosesi diawali penyematan Pin Ksatria Padma Dharma Utama dari Panglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Ngurah Kakarsana.

Pemberian gelar kehormatan untuk Panglima ini diapresiasi Ketua MPR Bambang Soesatyo. Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini menerangkan, pemberian gelar kehormatan "Ksatria Padma Dharma Utama" kepada Panglima TNI sangatlah tepat.

Baca juga : Sarifuddin Sudding Raih Gelar Doktor Hukum Unpad, Bamsoet Beri Pujian

“Terlebih, gelar kehormatan tersebut merupakan visualisasi bunga Padma (teratai) yang dapat hidup di tiga dimensi, yaitu tanah, air dan udara. Sehingga menjadi simbol bagi Panglima TNI untuk dapat menyatukan dan meningkatkan kesolidan tiga Matra TNI, yakni TNI Darat, TNI Laut dan TNI Udara, dalam menjaga kedaulatan serta keutuhan NKRI," ujar Bamsoet, di Jakarta, Rabu (22/2).

Ketua DPR ke-20 ini mengingatkan, saat ini TNI tengah dihadapkan pada berbagai tantangan yang lebih kompleks, canggih, dan lebih rumit seiring dengan laju perkembangan zaman. Karenanya, TNI perlu makin mewaspadai ancaman nirmiliter yang merusak ideologi negara.

Baca juga : Terima Chairman Korea-Indonesia Association, Bamsoet Rayu Naikin Investasi

"Kedaulatan bangsa dan negara tidak boleh hanya bertumpu pada kekuatan fisik militer. Karena saat ini potensi ancaman hadir dalam berbagai aspek, baik ekonomi, sosial, budaya, politik, ideologi, maupun berbagai ancaman lainnya yang bersifat soft power," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, dunia saat ini sedang menghadapi perang generasi kelima, berupa peperangan siber dan informasi. Menjadikan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia, tidak hanya sekadar ancaman peperangan militer. Melainkan juga menyasar perang siber dan informasi.

Baca juga : Agun Gunandjar Raih Gelar Doktor Administrasi Pembangunan, Bamsoet Beri Pujian

Dampak yang dihasilkan dari perang generasi kelima bisa lebih dahsyat dibandingkan perang lainnya. Dengan kekuatan siber yang dikendalikan dari jauh, sebuah negara bisa melumpuhkan objek vital negara lainnya, seperti pembangkit listrik, cadangan minyak, hingga operasional Alutsista militer.

“Selain bisa juga membuat jaringan telekomunikasi dan internet di negara lain mati total, digital perbankan kacau, radar militer maupun penerbangan sipil tidak bisa digunakan. Karenanya, TNI harus mampu menjaga keutuhan NKRI dari semua serangan yang datang," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.