Dark/Light Mode

Kepala BMKG: Gempa Dahsyat Turki Bisa Saja Terjadi Di Indonesia

Sabtu, 25 Februari 2023 12:09 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (kedua kiri) dalam FGD bertema Lesson Learned From Turkiye Earthquake for Mitigation Preparedness for The Next Potential Destructive Earthquake in Indonesia, Jumat (24/2). (Foto: Dok. BMKG)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (kedua kiri) dalam FGD bertema Lesson Learned From Turkiye Earthquake for Mitigation Preparedness for The Next Potential Destructive Earthquake in Indonesia, Jumat (24/2). (Foto: Dok. BMKG)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut, gempa dahsyat yang memporak-porandakan Turki berpotensi terjadi di Indonesia.

Karena seluruh wilayah di Tanah Air, rawan terhadap gempa yang dipicu sesar aktif.

"Gempa Turki mengingatkan banyak negara, bahwa sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar yang terjadi di darat, dapat mengakibatkan gempa katastrofik," kata Dwikorita dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Lesson Learned From Turkiye Earthquakd for Mitigation Preparedness for The Next Potential Destructive Earthquake in Indonesia, Jumat (24/2).

Baca juga : Wakil Dubes Turki Apresiasi Bantuan Masyarakat Indonesia

Dia menjelaskan, gempa Turki bermagnitudo 7,8 sanggup memecahkan seluruh segmen sesar Anatolia Timur, yang mencakup segmen Turkoglu, Golbasi, Yarpuzlu, Lakehazar, dan Gorzali sepanjang 300 km.

Fenomena ini memberikan warning bagi Indonesia, untuk mewaspadai potensi gempa multi-segmen yang mungkin terjadi.

Fenomena serupa pernah terjadi di Pulau Lombok, pada tahun 2018. Ketika itu, ada lima gempa kuat yang terjadi dalam waktu 3 minggu dengan magnitudo 6,4; 7,0; 5,9; 6,2; 6,9.

Baca juga : BSI Menjadi Bank Terbesar Ke-6 Di Indonesia

Selain sanggup memecahkan.hampir seluruh segmen Sesar Anatolia Timur, gempa Turki juga memicu gempa di jalur sesar lain, yaitu sistem sesar Sürgü. Sebelah barat wilayah Surgu ikut terpicu, hingga terjadi gempa bermagnitudo 7,5 dan 6,0.

"Karakteristik zona sesar utama yang dikelilingi oleh sesar-sesar lainnya, juga banyak terdapat di Indonesia. Seperti di zona Sesar Cimandiri, Sesar Semangko, Sesar Palu Koro, Sesar Aceh-Seulimeum, Sesar Kawa dan sebagainya," papar Dwikorita.

Gempa Turki terjadi di wilayah selatan di Provinsi Adıyaman, Kilis, Osmaniye, Gaziantep, Malatya, Şanlıurfa, Diyarbakır, Adana, & Hatay, yang menjadi tempat tinggal bagi populasi 13,5 juta orang.

Baca juga : Wuzzz...BSI Melesat Jadi Bank Terbesar Ke-6 Di Indonesia

Berkaca dari gempa Turki, Dwikorita mengatakan, Indonesia perlu melakukan penguatan sistem mitigasi gempa bumi. Antara lain melalui penguatan/ pengembangan studi/kajian/riset dan teknologi; penguatan sistem monitoring kegempaan secara kontinu dan komprehensif.

Selain itu, juga perlu dilakukan penguatan kajian getaran tanah (ground motion); memperhatikan konstruksi bangunan tahan gempa dengan building code; penegakan peraturan pendukung sistem mitigasi gempa bumi; serta edukasi masyarakat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.