Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Bisa Dianggap Hambat Penyidikan KPK
Pengacara Tidak Datang, Tersangka Batal Diperiksa
Sabtu, 11 Maret 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
Ketika akan dijemput paksa pada 14 Juli 2022, Ricky melarikan diri. Ada empat anggota kepolisian yang membantunya, termasuk ajudan pribadinya.
Ricky kabur ke Port Moresby, ibu kota negara Papua Nugini lewat jalur tikus. Karena melarikan diri, KPK memasukkan Ricky dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) KPK sejak 15 Juli 2022.
Awal Januari 2023, KPK mendapat informasi Ricky kembali ke Papua. Tim diterjunkan untuk mencari perkembangan.
Di lapangan, tim menemukan adanya sosok penghubung yang membantu Ricky mendapat rumah persembunyian.
Baca juga : Pengacara Nggak Dampingi, Penyidik KPK 2 Kali Batal Periksa Ricky Ham
Dari mulut penghubung tersebut, lokasi persembunyian Ricky terbongkar. Tim KPK yang dibantu aparat setempat dengan mudah menangkap Ricky pada Minggu, 19 Februari 2023.
Esoknya, Ricky diterbangkan dari Jayapura ke Jakarta untuk diperiksa secara intensif. Setiba di KPK, Ricky langsung ditahan. Untuk tahap pertama selama 20 hari.
Ketua KPK Firli Bahuri mengakui pihaknya tidak akan berhasil menangkap Ricky tanpa peran penghubung. “Penghubung itu adalah membantu KPK,” katanya.
Dalam kasus ini, Ricky diduga memilih sendiri kontraktor yang akan menggarap proyek infrastruktur di Mamberamo Tengah. Nilai kontrak proyek itu mencapai belasan miliar rupiah.
Baca juga : Izin Ke Kamar Mandi, Ternyata Ngemil Roti
Ricky mematok fee kepada setiap kontraktor yang tertarik menjadi pelaksana proyek. Ada tiga orang pengusaha yang tertarik. Yakni Direktur Utama Bina Karya, Raya Simon Pampang; Direktur PT Bumi Abadi Perkasa Jusie Andra Pribadi Pampang; dan Direktur PT Solata Sukses Membangun Marten Toding.
Ricky kemudian memerintahkan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar mengatur ketiga pengusaha mendapat proyek dengan nilai besar.
Alhasil, Jusie Andra Pribadi Pampang mendapatkan 18 paket pekerjaan dengan total nilai Rp 217,7 miliar. Salah satunya pembangunan asrama mahasiswa di Jayapura, Papua.
Simon Pampang mendapat bagian enam proyek senilai Rp 179,4 miliar dan Marten tiga paket proyek senilai Rp 9,4 miliar.
Baca juga : Dari Emas Hingga Jam Tangan, KPK Lelang Barang Sitaan Kasus Eks Dirjen Hubla
Komitmen fee untuk Ricky diberikan melalui rekening orang kepercayaannya.
Penyidik juga menemukan dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Ricky. Ia membeli aset dari uang hasil korupsi. Beberapa aset sudah disita. Yakni properti di Jayapura, Tangerang, dan Jakarta Pusat. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya