Dark/Light Mode

Bisa Dianggap Hambat Penyidikan KPK

Pengacara Tidak Datang, Tersangka Batal Diperiksa

Sabtu, 11 Maret 2023 07:30 WIB
Tersangka Bupati Mamberamo Tengah nonaktif Ricky Ham Pagawak berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (10/3/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa).
Tersangka Bupati Mamberamo Tengah nonaktif Ricky Ham Pagawak berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (10/3/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa).

 Sebelumnya 
Ketika akan dijemput paksa pada 14 Juli 2022, Ricky me­larikan diri. Ada empat anggota kepolisian yang membantunya, termasuk ajudan pribadinya.

Ricky kabur ke Port Moresby, ibu kota negara Papua Nugini lewat jalur tikus. Karena me­larikan diri, KPK memasukkan Ricky dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) KPK sejak 15 Juli 2022.

Awal Januari 2023, KPK mendapat informasi Ricky kem­bali ke Papua. Tim diterjunkan untuk mencari perkembangan.

Di lapangan, tim menemukan adanya sosok penghubung yang membantu Ricky mendapat rumah persembunyian.

Baca juga : Pengacara Nggak Dampingi, Penyidik KPK 2 Kali Batal Periksa Ricky Ham

Dari mulut penghubung terse­but, lokasi persembunyian Ricky terbongkar. Tim KPK yang dibantu aparat setempat dengan mudah menangkap Ricky pada Minggu, 19 Februari 2023.

Esoknya, Ricky diterbangkan dari Jayapura ke Jakarta untuk diperiksa secara intensif. Setiba di KPK, Ricky langsung ditahan. Untuk tahap pertama selama 20 hari.

Ketua KPK Firli Bahuri mengakui pihaknya tidak akan berhasil menangkap Ricky tanpa peran penghubung. “Penghubung itu adalah membantu KPK,” katanya.

Dalam kasus ini, Ricky di­duga memilih sendiri kontraktor yang akan menggarap proyek infrastruktur di Mamberamo Tengah. Nilai kontrak proyek itu mencapai belasan miliar rupiah.

Baca juga : Izin Ke Kamar Mandi, Ternyata Ngemil Roti

Ricky mematok fee kepada setiap kontraktor yang tertarik menjadi pelaksana proyek. Ada tiga orang pengusaha yang ter­tarik. Yakni Direktur Utama Bina Karya, Raya Simon Pampang; Direktur PT Bumi Abadi Perkasa Jusie Andra Pribadi Pampang; dan Direktur PT Solata Sukses Membangun Marten Toding.

Ricky kemudian memerin­tahkan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar mengatur ketiga pengusaha mendapat proyek dengan nilai besar.

Alhasil, Jusie Andra Pribadi Pampang mendapatkan 18 paket pekerjaan dengan total nilai Rp 217,7 miliar. Salah satunya pem­bangunan asrama mahasiswa di Jayapura, Papua.

Simon Pampang mendapat bagian enam proyek senilai Rp 179,4 miliar dan Marten tiga paket proyek senilai Rp 9,4 miliar.

Baca juga : Dari Emas Hingga Jam Tangan, KPK Lelang Barang Sitaan Kasus Eks Dirjen Hubla

Komitmen fee untuk Ricky diberikan melalui rekening orang kepercayaannya.

Penyidik juga menemukan dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Ricky. Ia mem­beli aset dari uang hasil korupsi. Beberapa aset sudah disita. Yakni properti di Jayapura, Tangerang, dan Jakarta Pusat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.