Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Hari Anti Korupsi 2023, KSP: Stranas PK Ampuh Tekan Kebocoran Keuangan Negara
- Ganjar Minta Gen Z Perkuat Literasi Digital Untuk Masa Depan IKN
- Yang Mau Masuk PTN Jalur Prestasi Wajib Tahu, Syarat Dan Ketentuan SNBP 2024
- Sekjen Gibran Center Cetuskan Lahirnya Orde Muda, Gibran Jadi Simbolnya
- Cara Gibran Atasi Stunting di Daerah Kumuh: Perbaiki Sanitasi & Bedah Rumah
Partai Garuda: Gaduh Transaksi Mencurigakan 300 T Bisa Diselesaikan Lewat Komunikasi Langsung
Senin, 13 Maret 2023 14:52 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Partai Garuda menyoroti soal kegaduhan soal transaksi mencurigakan Rp 300 triliun yang diduga dilakukan sejumlah pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Partai Garuda menilai, gaduh koordinasi ini sebetulnya bisa diselesaikan melalui komunikasi langsung.
"Dua Menteri Jokowi sedang berdebat di ruang publik, mempertahankan pendapat masing-masing. Menkopolhukam bilang sudah menyerahkan data, ada transaksi mencurigakan Rp 300 triliun dan Menkeu bilang, setelah diperiksa, data yang diberikan tidak ada seperti yang disampaikan Menkopolhukam," ujar Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam keterangannya, Senin (13/3).
Baca juga : Mahfud Sebut Transaksi Janggal Rp 300 T Libatkan 647 Pegawai Kemenkeu
Teddy mengatakan, baik Mahfud maupun Sri Mulyani sesama menteri dan secara aturan, Kementerian Keuangan tidak ada di bawah Kemenko Polhukam, tapi di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Menurutnya, jika Menkopolhukam merasa ada masalah maka koordinasikan dengan Menko perekonomian.
"Seandainya pun Kementerian keuangan di bawah Kemenkopolhukam, ada aturan main. Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator, salah satu tugasnya berdasarkan Peraturan Presiden adalah, melakukan Koordinasi serta sinkronisasi pelaksanaan kebijakan kementerian, bukan koordinasi dengan media dan media sosial," tutur pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Garuda ini.
Baca juga : PPATK Ngaku Sudah Serahkan Transaksi Mencurigakan 300 T Ke Kemenkeu
"Yang ada malah menimbulkan kegaduhan sehingga publik terbagi dua, ada yang Pro Mahfud MD dan ada yang pro Sri Mulyani. Hentikanlah bermain-main, hentikan memanfaatkan publik, jalankan saja tugas sesuai dengan aturan main dan jangan bermain-main dalam tugas," sambungnya.
Teddy meminta para menteri fokus dalam menjalankan tugasnya. Bukan malah membuat kegaduhan.
"Jika ingin berpolitik praktis, menaikkan nama untuk ada di Pemilu 2024, maka kalian adalah pemain politik yang buruk, kalian sama sekali tidak memiliki kemampuan berselancar dalam politik. Jadi fokuslah bekerja, jangan membuat kegaduhan," pungkas Teddy. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya