Dark/Light Mode

Pelemahan KPK Ancam Demokrasi

Senin, 3 April 2023 23:24 WIB
Diskusi 25 Tahun Reformasi. (Foto: Ist)
Diskusi 25 Tahun Reformasi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Usaha pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus dilakukan hingga kini. Begitu KPK dilemahkan, maka yang akan terjadi KPK akan menjadi alat politik.

“Sehingga demokrasi akan mengarah pada demokrasi hutan rimba,” ujar Rektor Universitas Paramadina, Prof Didik J Rachbini saat membuka acara diskusi 25 Tahun Reformasi – Mengembalikan Marwah KPK sebagai Institusi Penegak Hukum yang Independen, Profesional dan Berintegritas” di Jakarta, Senin (3/4).

Namun, dia yakin, jika ada pers yang bebas, meskipun demokrasi juga mundur, masih ada harapan untuk perbaikan terus-menerus dan melawan gerakan anti-demokrasi. “Hal itu seperti keyakinan Cak Nur (Nurcholish Madjid),” ujarnya.

Eks Komisioner KPK, Saut Situmorang mengatakan, sangat berbahaya jika pelemahan KPK terus dibiarkan. Menurut dia, kerusakan yang sekarang dialami akibat dari korupsi saat ini sudah akut, dan susah dikembalikan.

Baca juga : Senayan Usulkan Pemekaran

“Tidak bisa dibayangkan dengan sumber daya alam yang semakin habis, lalu penyusutan-penyusutan nilai ekonomis yang semakin tidak tekendali, dan pada bagian lain kita melihat dengan gambangnya kasus Rp349 triliun,” katanya.

Pengamat Hukum, Bivitri Susanti mengatakan, ketika KPK lahir pada 2002, tidak ada tantangan sama sekali dari lembaga negara yang lain, hal itu karena ramainya tantangan internasional, LOI IMF, trend dunia dan sebagainya. Tapi ketika para politisi dan lembaga-lembaga menganggap KPK adalah lembaga yang terlalu “berbahaya”, maka KPK dicoba terus dilemahkan.

“Pertanyaannya, kenapa hal itu terjadi? jawabannya bukan pada “PR” atau Key Performance Indikator (KPI) dari para Komisioner, tapi hal ini sudah masuk ranah Politik,” katanya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Hamdan Zulva mengatakan, maksud dari penempatan posisi KPK pada waktu didirikan di atas dari lembaga-lembaga hukum lain, dimaksudkan agar KPK dapat mengoordinasi dan mensupervisi agenda-agenda pemberantasan korupsi. Kita sudah mengupayakan supaya KPK menjadi lembaga yang superbody.

Baca juga : KPK Sita 15 Senjata

“Oleh karena itu sangat dibutuhkan orang-orang yang punya integritas tinggi, profesional dan independen agar KPK tidak mudah disalahgunakan,” katanya.

Selain itu, kata dia, KPK jangan terlalu banyak memilih kasus. Menurut dia, kasus yang dipilih akan mempunyai gaung dan efek yang besar menimbulkan keengganan orang untuk melakukan tindak pidana korupsi.

Pegiat Anti Korupsi, Sudirman Said mengatakan, latar belakang kehadiran KPK adalah bagaimana menghilangkan praktik korupsi dan itu bagian yang terbesar dari penyakit bangsa, yaitu KKN, pertalian politik tentara dan sipil. Memang semangatnya adalah betul-betul ingin melakukan purifikasi dari praktik bernegara.

“Dan KPK adalah satu simbol, kenapa kita harus melakukan itu. karena dari KPK diharapkan seluruh hulu kehidupan negara dari hulu sampai hilir bisa dibersihkan dari korupsi,” katanya.

Baca juga : Geledah Rumah Mahendra Dito, KPK Temukan 15 Pucuk Senpi

Oleh karena itu, design dari KPK sangat sempurna dan kewenangannya super. Orang-orangnya harus super bersih.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.