Dark/Light Mode

Akan Ceramah Di Hambalang

Mahfud Jawab Diplomatis Soal Cawapres Prabowo

Jumat, 28 April 2023 08:54 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Menhan Prabowo Subianto. (Foto: Ist)
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Menhan Prabowo Subianto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah isu bakal jadi cawapres, Menko Polhukam Mahfud MD terus menunjukkan kedekatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Rencananya, Mahfud akan datang ke rumah Prabowo di Hambalang, Bogor, untuk mengisi ceramah. Mungkinkah ini sinyal bahwa keduanya akan berpasangan sebagai capres dan cawapres di 2024? Menanggapi pertanyaan itu, Mahfud menjawab diplomatis.

Sejak banyak yang menjodoh-jodohkan, Prabowo dan Mahfud memang kerap pamer kedekatan. Pada Selasa (25/4) lalu, Prabowo menyambangi rumah dinas Mahfud, di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan. Prabowo mengaku kedatangannya ke rumah Mahfud untuk bersilaturahmi dalam nuansa Idul Fitri.

Setelah berbincang hampir 1 jam, Prabowo lalu meninggalkan rumah Mahfud. Sebelum pulang, Ketum Partai Gerindra itu bilang akan mengundang Mahfud ke rumahnya di Hambalang untuk mengisi tausiah kepada keluarga dan kader Partai Gerindra.

Kemarin, Mahfud menjawab soal undangan dari Prabowo itu. Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu, memastikan diri hadir untuk memenuhi permintaan Prabowo, yakni mengisi ceramah di Hambalang.

"Oh iya nanti akan datang (ke Hambalang). Nanti kalau waktunya sudah senggang," jawab Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Mahfud menegaskan, kedatangannya ke Hambalang tidak membawa agenda politik apapun. "Sesuatunya nggak ada, sesuatunya silaturahim aja dan kita diskusi untuk pemantapan ideologi warga Partai Gerindra," ungkap Mahfud.

Baca juga : Mahfud Kader NU Yang Layak Jadi Capres Atau Cawapres

Nantinya, Mahfud akan memenuhi permintaan Prabowo untuk memberikan ceramah kepada kader Gerindra yang hadir di Hambalang. "Saya diminta untuk ceramah di sana tentang ideologi dan penegakan hukum. Itu aja," tegasnya.

Terkait urusan capres-cawapres yang belakangan ini mendorongnya untuk menjadi pasangan Prabowo di Pilpres 2024, Mahfud enggan menanggapi serius. Mahfud mengatakan posisinya sebagai Menko Polhukam merupakan bagian dari Pemerintah. Sedangkan isu pencalonannya sebagai cawapres, dibahas di partai politik maupun ramai di media sosial (medsos)

Kalaupun ada pihak-pihak yang menilainya berpeluang jadi cawapres, Mahfud menganggap hal itu sah-sah saja. Tapi, dia enggan menanggapinya secara serius.

"Ya biarkan saja. Saya kan tidak termasuk yang mengomentari itu, karena saya petugas yang harus menjaga pemilu ini berjalan lancar sesuai dengan jadwal," pungkasnya.

Mungkinkah Prabowo-Mahfud akan berjodoh? Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai sejauh ini belum ada kandidat pasti siapa yang bakal mendampingi Prabowo dalam Pemilu 2024.

Menurutnya, semua punya peluang yang sama. Namun dia mengakui, Mahfud punya nama besar. Apalagi belakangan ini viral karena sikapnya dinilai punya integritas dan semangat antikorupsi, dalam membongkar transaksi mencurigakan di Kemenkeu.

Baca juga : Mahfud: Islam Washatiyah Pilihan Tepat Bangsa Indonesia

Namun kalau betul Prabowo punya minat ke Mahfud MD, Adi menilai ada satu orang yang harus mengalah, yakni Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Sebab, pakta integritas yang dibuat Gerindra dan PKB menyebut keputusan siapa pendamping Prabowo harus diputuskan kedua belah pihak.

“Persoalan capres dan cawapres itu yang bisa memutuskan hanyalah Gerindra dan PKB. Bukan yang lainnya," ulas Adi semalam.

Hal itulah yang dinilainya menjadi kesulitan, karena pada saat yang bersamaan Muhaimin Iskandar juga ingin maju mendampingi Prabowo sebagai cawapres. "Kelihatan hanya indah di permukaan, tapi di level praktis itu sulit," pungkas Adi.

Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani menegaskan cawapres pendamping Prabowo yang paling berpeluang adalah Muhaimin Iskandar. Hal itu sesuai pakta integritas yang dibuat antara Gerindra dan PKB pada Agustus 2022, yang disebut sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Namun,  pengumuman pasangan capres dan cawapres dari KKIR, masih menunggu momentum yang tepat.

Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengamini pernyataan Muzani. Kata dia, sesuai kesepakatan, capres-cawapres yang akan diusung oleh KIR berada di tangan Prabowo dan Muhaimin Iskandar. Dia yakin, Gerindra akan konsisten dengan kesepakatan yang telah dibuat itu.

“Itu jadi pegangan. Pak Prabowo kita apresiasi karena konsisten orangnya,” ujar Cucun.

Baca juga : Dalam Koalisi Apapun, Airlangga Wajib Jadi Capres Atau Cawapres

Anggota Komisi III ini menilai, dalam politik, semua pihak berhak melakukan pertemuan-pertemuan. Termasuk langkah Prabowo yang mengundang Mahfud ke Hambalang.

Hal itu menurutnya sebuah hal yang biasa. Sehingga belum tentu jadi pertanda bahwa Prabowo bakal mengalihkan pilihannya dari Muhaimin Iskandar kepada Mahfud. Apalagi pihaknya menjunjung tinggi proses kaderisasi partai.

“Kaya Prabowo maju sendiri dan Muhaimin maju sendiri. Itu jadi keniscayaan jadi pilihan yang tepat. Karena beliau-beliau ini membawa mandat yang ada di partai. Misalnya melalui forum Rakernas, Muktamar dan lainnya,” ujarnya.

Cucun mengakui, belakangan ini muncul beberapa nama yang disebut berpotensi jadi wakilnya Prabowo. Selain Mahfud, terbaru adalah Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Namun, sekali lagi dia menegaskan, bila keputusan final tetap berada di tangan Prabowo dan Muhaimin.

“Sejauh ini kedua pihak dalam beberapa pertemuan masih komit apa yang menjadi kesepakatan dalam piagam Sentul tersebut,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.