Dark/Light Mode

Di Galeri Arsip Statis Kota Padang

Berburu Dokumen Kolonial Belanda

Senin, 19 Juni 2023 17:17 WIB
Rombongan mahasiswa Prodi SPI bersama Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, dr. Feri Mulyani Hamid, M.Biomed (berdiri/ ke-7 kanan) di Galeri Arsip Statis (GAS). [Foto: Restu Pramona]
Rombongan mahasiswa Prodi SPI bersama Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, dr. Feri Mulyani Hamid, M.Biomed (berdiri/ ke-7 kanan) di Galeri Arsip Statis (GAS). [Foto: Restu Pramona]

RM.id  Rakyat Merdeka - Bila ingin melihat realitas Kota Padang di masa Kolonial Belanda, datangilah Galeri Arsip Statis (GAS), bagian dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang. Koleksi yang dimiliki, menempatkan kantor ini dalam 20 pilot project Simpul Jaringan Kearsipan Nasional yang digelar Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada 2022 lalu.

Dua alasan itu yang menjadi momentum, rombongan mahasiswa Prodi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI), Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang, menggelar kuliah lapangan di GAS pada Jum’at (16/06/2023).

Baca juga : Inilah Jurnalis Pemenang Lomba Berkonten Ria Bersama IndiHome

GAS yang diresmikan pada 20 Mei 2015 oleh Walikota Padang, Mahyeldi itu, sedari awal bertujuan memamerkan arsip, dan menyajikan informasi masa lalu, terutama untuk Kota Padang, supaya diakses luas oleh masyarakat, sekaligus memenuhi tanggung jawab, untuk menyediakan pelayanan publik dalam suatu sistem kearsipan nasional.

“Kita mengetahui, kejadian masa lalu itu, harus ditunjukkan dengan bukti. Dan, arsip masa lalu itu, tidak banyak buktinya ditemukan. Mudah-mudahan dengan kunjungan ini, bisa meningkatkan minat mahasiswa terhadap arsip dan sejarah,” ujar Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, dr. Feri Mulyani Hamid, M.Biomed.

Baca juga : Jumpa Putri Ariani, Menteri PPA Terharu Dengan Nyanyi Dan Pesan Bijaknya

Beberapa koleksi arsip yang dimiliki GAS, di antaranya berupa 23.786 lembar arsip tekstual (kertas), 8 lembar kartografi, 5 arsip audio, 1.934 lembar foto, dan 45 jenis audio visual. Hampir seluruh koleksi arsip GAS tersebut telah didigitalisasi. Sedangkan, untuk arsip tertua yang dimiliki GAS adalah Staatsblad Van Nederlandsch-Indie tahun 1905.

Kuliah lapangan yang merupakan bagian dari pendalaman materi untuk Kearsipan, menurut dosen pengampu Kearsipan, Fikrul Hanif Sufyan, bertujuan mengenalkan kepada seluruh mahasiswa jenis-jenis koleksi arsip yang dipamerkan di GAS.

Baca juga : Periksa 3 Saksi Ini, KPK Dalami Pendirian Perusahaan Konsultan Pajak Rafael Alun

“Harapannya, tentu setelah kunjungan ini, menambah wawasan, terutama dalam usaha mencari dan menemukan sumber-sumber masa lalu, yang menjadi poin utama dari riset sejarah,” papar mantan reporter koran harian Rakyat Merdeka Jakarta itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.