Dark/Light Mode

Dikasih Pantun Soal Bacawapres Ganjar

Hasto Bikin Geer Emil

Jumat, 30 Juni 2023 08:35 WIB
Ridwan Kamil. (Foto: Ist)
Ridwan Kamil. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto memberikan tiga pantun untuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Salah satu isi pantunnya  tentang sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. Tak ayal, pantun tersebut bikin Kang Emil, sapaan populer Ridwan Kamil, geer alias gede rasa. 

Pantun tersebut disampaikan Hasto saat memberikan sambutan groundbreaking Monumen Plaza Bung Karno di Taman Saparua, Bandung, Rabu (28/6) siang. Di penghujung pidatonya, Hasto  melemparkan tiga buah pantun.

Di pantun pertama, Hasto memuji kiprah Emil yang sudah membangun monumen Bung Karno. “Dari Jakarta menuju Bandung. Pemandangannya indah banyak gunung. Kepemimpinan Pak RK (Ridwan Kamil) selalu kita dukung. Bangun monumen megah, seluruh keluarga Bung Karno pun ikut tersanjung,” kata Hasto, yang disambut tepuk tangan ratusan tamu undangan yang hadir.

Setelah itu, Hasto lanjut melemparkan pantun kedua. “Dasasila Bandung berhasil guncangkan dunia. Membangun solidaritas antarbangsa. Di sini akan dibangun patung Bung Karno tertinggi di dunia. Semua berkat kerja keras Pak RK,” ucap Hasto, yang kembali disambut riuh hadirin.

Politisi asal Yogyakarta itu lalu mengeluarkan pantun ketiga yang mengejutkan. "Kang Emil memang kaya prestasi. Memajukan Jabar penuh daya seni. Pemilu akan digelar beberapa bulan lagi. Bacawapres Pak Ganjar ternyata ada di sini,” ucapnya.

Baca juga : Kang Emil Kaget Digoda Hasto Jadi Bacawapres Ganjar Lewat Pantun

Hadirin kembali bertepuk tangan lebih meriah. Emil yang duduk di barisan depan, tersenyum sumringah saat mendengar pantun tersebut.

Hasto lalu menutup pidato dengan memekik "Merdeka!".

Kepada wartawan usai acara, Hasto mengungkapkan Emil memang masuk dalam radar Cawapres yang diungkapkan Presiden Jokowi. Selain Emil, ada juga nama Erick Thohir, Mahfud MD, dan lainnya. "Sehingga apa yang saya sampaikan tadi kan betul," jelas Hasto.

Namun, kata Hasto, soal siapa yang bakal menjadi pendamping Ganjar nanti tetap menjadi kewenangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Pantun dari Hasto ini rupanya  bikin kaget dan geer Emil. Mantan Wali Kota Bandung itu lalu membalas pujian dari Hasto dengan pantun. "Sangat menyenangkan pantunnya, dan mengagetkan," ucap Politisi Golkar ini.

Baca juga : Pantun “Culik” Butet Bikin Gerindra Gerah

"Burung Cendrawasih, burung bango indah warnanya. Terima kasih Mas Hasto atas pantun-pantunnya," kata Emil, yang disambut tawa ratusan hadirin yang hadir.

Usai acara, Emil menanggapi pantun Hasto sebagai harapan. "Itu doa, jadi kalau doa kita aminkan saja," ujar Emil.

Soal ini, Emil tak berani bicara lebih jauh. "Saya taat pada apa yang digariskan partai, Partai Golkar. Sehingga, apa pun kita doakan yang terbaik untuk semuanya," ujarnya.

Diketahui, di partai berlambang pohon beringin itu, Emil menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilih dan Co-Chair Badan Pemenangan Pemilu Golkar.

Apa tanggapan Golkar soal pantun Hasto buat Emil? Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus mengapresiasi, pujian dari Hasto untuk Emil. Hanya saja, kata dia, partainya sampai sekarang masih konsisten mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Capres.

Baca juga : NU Ikhlas, Bila Kadernya Tak Digandeng Banteng

"Kami masih sepakat dengan amanat Munas 2017 lalu bahwa Pak Airlangga calon presiden dari Partai Golkar," ujar Lodewijk di DPP Golkar, Jakarta, kemarin.

Selain itu, Lodewijk memastikan, partainya tetap berkoalisi dengan PPP dan PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB. Golkar, kata dia, belum mau membahas secara serius masuknya nama Emil sebagai kandidat Cawapres Ganjar. Apalagi, Lodewijk menyebut Emil itu sudah menyatakan komitmennya mendukung Airlangga menjadi Capres 2024.

Lodewijk menyebut, penentuan nama Cawapres baru akan diputuskan dalam beberapa bulan ke depan. "Jadi kita tunggu, kira-kira bulan Agustus baru jelas," kata Lodewijk.

Sementara, Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno menilai, apa yang disampaikan Hasto bukan sekadar guyon politik. Dalam pantun tersebut tersirat keinginan PDIP untuk memilih Emil sebagai Cawapres.

"Dalam komunikasi politik, pantun Hasto ini semacam proposal politik ke Golkar untuk melakukan komunikasi dan penjajakan merajut kemungkinan koalisi 2024," ucap Adi, kemarin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.