Dark/Light Mode

Lebaran Sudah Lewat

Duh, Harga Pangan Kok Masih Tinggi Aja

Kamis, 27 April 2023 06:45 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Foto: Antara).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga beberapa komoditas pangan masih mengalami kenaikan pasca Hari Raya Idul Fitri. Antara lain beras, bawang merah, gula, ayam negeri hingga daging sapi segar.

Badan Pangan Nasional (Ba­panas) mengklaim, kenaikan harga pangan tersebut masih dalam batas wajar pasca Lebaran. Sebab, tidak adanya gejolak dan kenaikan harga yang tinggi untuk komoditas bahan pangan pokok selama Ramadan sampai hari H Lebaran.

“Langkah stabilisasi pasokan dan harga pangan masih terus kita gencarkan pasca Lebaran. Ini sejalan dengan arahan Presi­den agar pasokan dan harga pangan stabil dan seimbang, baik di tingkat petani, pedagang dan masyarakat,” kata Kepala Ba­panas Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Pasca Libur Lebaran, Rupiah Dibuka Perkasa

Menurutnya, upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan masih dilakukan Bapanas, seperti jelang Lebaran kemarin. Antara lain, melakukan koordinasi dengan dinas urusan pangan daerah untuk penyediaan pangan murah melalui Gerakan Pasar Murah (GPM).

“Kami juga minta Bulog terus mendistribusikan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke ritel modern dan tradisional. Serta mendorong Bulog meningkatkan serapan gabah/beras dari hasil panen dalam negeri,” katanya.

Arief bilang, pasca Lebaran merupakan momentum yang baik untuk melakukan review dan persiapan menjaga stabilitas stok dan harga pangan untuk menghadapi momen Hari Be­sar dan Keagamaan Nasional (HBKN) lain.

Baca juga : Pasca Lebaran, Lestari Yakin Semangat Persaudaraan Semakin Meningkat

Untuk itu, usai cuti bersama ini pihaknya akan melakukan review dan evaluasi hasil stabi­lisasi pasokan dan harga.

Selain itu, dia juga memastikan pelaksanaan sejumlah program, seperti melanjutkan penyaluran Bantuan Pangan Nasional untuk Beras bagi 21.361.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sam­pai dengan Mei 2023, serta penyaluran Bantuan Telur dan Daging Ayam untuk 1,4 Juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) sampai Juni 2023.

Arief mengatakan, Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan daya beli dan keter­jangkauan pangan masyarakat. Salah satunya dilakukan dengan mempercepat pendistribusian bantuan pangan.

Baca juga : Tentara Sudan Siap Bantu Evakuasi Warga Asing, Pertempuran Berlanjut

Sampai dengan Lebaran 22 April lalu, Bapanas melalui Bulog telah mendistribusikan 151.925 ton bantuan pangan beras. Jumlah tersebut mencapai 71 persen dari total penyaluran tahap pertama sebanyak 213.530 ton.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.