Dark/Light Mode

22 Tahun, FBR Siap Jaga Semangat Kebangsaan

Sabtu, 29 Juli 2023 21:06 WIB
Imam Besar FBR KH. Lutfi Hakim. Foto: Istimewa
Imam Besar FBR KH. Lutfi Hakim. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Forum Betawi Rempug (FBR) saat ini telah berusia 22 Tahun. Seperempat abad dilalui bukan tanpa terpaan, permasalahan, konflik, dan ragam perubahan yang memengaruhi internal kelembagaan. FBR, mampu menyesuaikan posisinya sebagai masyarakat madani atau beradab.

"Semuanya dapat dilalui bahkan semakin memperkuat eksistensi FBR di tengah masyarakat," ujar Imam Besar FBR KH. Lutfi Hakim, melalui keterangan tertulis kepada RM.id, Sabtu (29/7).

Sang Kiai berpesan, skuad FBR saat ini wajib beradaptasi dengan setiap perubahan. Organisasi ini, akan meningkatkan perannya di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. FBR, akan membangun kelompok madani berbasis budaya Betawi.

"Memang tidak mudah, tetapi semua harus sama-sama dilalui. Seperempat abad FBR akan tetap menjaga dan merawat tradisi untuk menjawab perubahan yang berpegang pada nilai, kebhinnekaan, serta menjaga persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," pesannya.

Baca juga : Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Wawasan Kebangsaan

Menilik sejarah, FBR lahir pada 29 Juli 2001, bertepatan dengan 8 Rabiul Tsani 1422 H. Dibidani ulama muda Betawi seperti KH A. Fadloli el-Muhir dan KH Lutfi Hakim, MA. Organisasi ini, juga diilhami teori perubahan sosial, hingga berpedoman dengan Surat Ali Imron ayat 103.

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini menekankan perjuangan FBR berketetapan untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi yang selama ini lemah secara struktural ataupun kultural.

Dijelaskannya, keselarasan perjuangan FBR yang turut menjadi bagian dalam menjaga martabat bangsa negara yang kaya dengan pulau dan etnis ini tidak memperlakukan suku yang ada di dalamnya menjadi inferior sehingga dapat menimbulkan kecemburuan dan kerawanan sosial.

"Kebersamaan dan keterpaduan sebagai bangsa yang besar mestinya menjadi modal. Indonesia harus berusaha menghargai dan menempatkan suku-suku dan entitas yang ada dalam masyarakatnya sejajar satu sama lain," katanya.

Baca juga : Sah, Barnes Merapat Ke Magpies

Nah, untuk memberdayakan masyarakat suatu daerah, tidak hanya membutuhkan kebijakan yang berpihak, tetapi mempersiapkan mental masyarakat agar memiliki harga diri dan kepercayaan diri agar siap berkompetisi secara bebas dengan kearifan lokal sehingga mampu menjadi lokomotif kemajuan bagi daerahnya.

Demi terciptanya keserasian secara tepat, FBR selalu mengedepankan hubungan persaudaraan yang kokoh di antara sesama masyarakat Betawi dan yang lainnya.

"Selain secara kemasyarakatan, kerja sama dengan pemerintah dan komponen lainnya terus diprioritaskan dan didayagunakan demi tercapainya kesejahteraan sosial," tekannya.

Ke depan, keserasian akan berjalan baik seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Betawi. Di antaranya, melalui pendidikan, keterampilan, serta aspek lainnya agar masyarakat Betawi lebih berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca juga : Tips Memilih Smartphone Yang Bagus Sesuai Dengan Kebutuhan

"Jangan kamu kira kerempugan datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Kerempugan adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tidak pernah ada, maka kerempugan tidak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad," pesannya.

Sebagai penutup, pihaknya kembali mengulang, kerempugan yang baru harus tetap menjaga semangat kebangsaan, menjaga tradisi, dan merawat kebhinnekaan di Jakarta.

"Kerempugan tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya semangat kebangasaan, silaturahmi budaya, dan interaksi sesama anak bangsa," tambahnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.