Dark/Light Mode

Sekda Puncak Papua: 6 Orang Tewas Karena Dehidrasi Dan Diare, Bukan Kelaparan

Selasa, 1 Agustus 2023 22:31 WIB
Bupati Puncak, Willem Wandik saat mendistribusikan bahan makanan kepada masyarakat. (Foto: Dok. Humas Kabupaten Puncak, Papua Tengah)
Bupati Puncak, Willem Wandik saat mendistribusikan bahan makanan kepada masyarakat. (Foto: Dok. Humas Kabupaten Puncak, Papua Tengah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Darwin Tobing menegaskan, meninggalnya enam orang di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, bukan karena kelaparan.

Namun, mereka meregang nyawa karena mengalami dehidrasi dan terkena penyakit diare yang merupakan dampak dari cuaca ekstrem.

Cuaca ekstrem ini menyebabkan terjadinya kemarau panjang, salju dan hujan es, sehingga menimbulkan kelangkaan air minum dan merusak kualitas bahan makanan.

"Salju dan hujan es menjadi fenomena yang mengakibatkan pangan dapat rusak mutunya. Jadi tidak ada indikasi kelaparan. Makanan ada, tapi tidak berkualitas,” ungkap Darwin, di Kabupaten Puncak, Selasa (1/8).

Baca juga : Gardu Ganjar Muda Gelar Deklarasi Dan Turnamen Futsal

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), cuaca ekstrem yang melanda dua distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah tersebut terjadi sejak bulan Juni 2023. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak per Minggu (30/7) pun melaporkan, bencana kekeringan tersebut telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah telah melakukan penanganan darurat meliputi penyelidikan epidemiologi kepada para korban yang meninggal dunia.

Sebelumnya, Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan Kabupaten Puncak dilanda cuaca ekstrem tidak ada hujan, sehingga menyebabkan terjadinya kekeringan dan munculnya wabah penyakit diare.

Baca juga : BPIP: Seleksi Paskibraka Transparan Dan Bukan Titipan

“Selama dilanda cuaca ekstrem, tidak ada hujan bahkan wabah diare akan menyerang anak serta balita,” kata Willem.

Menyikapi kondisi ini, pemerintah segera melakukan upaya jangka pendek, yakni akan menyiapkan produksi yang lebih teratur dan sekaligus melakukan mitigasi musiman ini dengan memastikan cadangan pangan yang sehat.

Kemudian, aksesibilitas pemenuhan pangan akan dilakukan percepatan dengan memperhatikan kondisi lingkungan strategis dan fenomena waktu.

Pemerintah Kabupaten Puncak telah mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan yang meliputi makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, dan tenda gulung 500 lembar.

Baca juga : Resmi Mengudara, MaxQuad EMR Terintegrasi Dengan Satu Sehat dan BPJS Kesehatan

Kemudian sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian seragam sekolah anak 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, selimut 4.000 lembar.

Bantuan pun disalurkan dari Mabes TNI maupun dari Kementerian Sosial berupa beras, mi instan, sembako, makanan siap saji, tenda gulung, sarden, kornet, biskuit, sosis, abon, pakaian dan selimut.

Bantuan dikirim menggunakan Pesawat Hercules TNI AU A-1327 melalui Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, pada Senin lalu (24/7).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.