Dark/Light Mode

PBNU: Aspirasi Nahdliyin Tak Harus Ke PKB

Senin, 7 Agustus 2023 12:58 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal Wasekjend Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH. Sulaeman Tanjung. Foto: Istimewa
Wakil Sekretaris Jenderal Wasekjend Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH. Sulaeman Tanjung. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Sulaeman Tanjung mengatakan hingga saat ini PBNU tidak pernah memberikan mandat khusus kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Tidak pernah ada titipan aspirasi atau mandat khusus ke PKB. Ada pun aspirasi warga NU dititipkan kepada semua aktor dan partai politik. Jadi perlu dicatat, tidak hanya PKB," kata Sulaeman Tanjung kepada RM.id, Senin (7/8).

Pernyataan Sulaeman tersebut disampaikan menanggapi pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menyatakan partai PKB banyak mendapatkan mandat perjuangan dari NU.

Baca juga : Arab Saudi Bikin Rusak Harga Transfer Pesepakbola

"Kalau Muhaimin bilang PKB dapat mandat perjuangan dari NU itu salah," kata dia.

Sulaeman mengatakan warga Nahdliyin yang memberikan suaranya untuk PKB hanya sekitar 10 persen. "Ini yang harus menjadi PR PKB. Jangan hanya mengklaim tapi kenyataannya mayoritas warga NU tidak menitipkan aspirasinya melalui PKB," ujarnya. 

Dia juga mengatakan partai politik, termasuk PKB, yang berharap untuk meraih suara warga Nahdliyin, harus bekerja keras untuk NU.

Baca juga : Demokrat Nahan Diri Tak Cemburu

"Silakan dibuktikan dengan upaya-upaya kongkret memperjuangkan aspirasi NU. Tidak hanya main klaim dengan pernyataan-pernyataan saja," ingatnya.

Dia pun meminta, jangan lagi ada yang membawa-bawa nama Nahdlatul Ulama (NU) dalam pusaran politik praktis nan pragmatis. PBNU di bawah periodisasi kepemimpinan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, masih komitmen bahwa yang diusung organisasi ini adalah politik kebangsaan.

"Sekali lagi, sudah sering diingatkan, hentikan narasi menyeret-nyeret organisasi NU dalam politik praktis. Tidak tepat dan justru merugikan partai itu," ingatnya.

Baca juga : Dewan Pakar Apresiasi Jokowi Tak Campuri Urusan Internal Golkar

Gus Yahya, kata Suleman, juga meminta jajaran PBNU untuk mengawal bahwa NU adalah ormas keagamaan, bukan partai politik. PBNU berkomitmen untuk menolak politik identitas dalam percaturan politik elektoral dalam merebut kekuasaan ataupun jabatan.

Sulaeman menuturkan, PBNU terus berusaha mengevaluasi pengurusnya yang terlibat aktif dalam politik praktis. "Kami kan sudah evaluasi, merevisi istilahnya ya para pengurus yang juga menjabat di partai politik," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.