Dark/Light Mode

Ini Kata Pakar Mikroekspresi, Soal Gestur Jokowi Saat Bahas Pak Lurah

Rabu, 16 Agustus 2023 22:56 WIB
Presiden Jokowi (tengah) saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (16/8). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi (tengah) saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (16/8). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakar Gestur dan Mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Monica Kumalasari menyampaikan penilaiannya soal ekspresi Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).

Dalam pidato itu, Jokowi mengungkap dirinya kerap disebut Pak Lurah.

"Saat ini, kita sudah memasuki tahun politik. Suasananya sudah hangat-hangat kuku. Sedang tren di kalangan politisi dan partai politik, setiap ditanya soal siapa Calon Presiden dan Calon Wakil Presidennya, jawabannya, belum ada arahan dari 'Pak Lurah'," kata Jokowi, yang siang itu mengenakan pakaian adat Tanimbar.

"Saya sempat berpikir, siapa 'Pak Lurah' ini. Sedikit-sedikit kok 'Pak Lurah'. Belakangan saya tahu, yang dimaksud 'Pak Lurah' ternyata saya. Saya jawab saja, saya bukan Lurah, saya Presiden Republik Indonesia. Ternyata 'Pak Lurah' itu kode," imbuhnya.

Gestur dan ekspresi seperti apa yang terpancar dari wajah Jokowi, ketika memaparkan soal 'Pak Lurah"?

Baca juga : Bicara Soal Capres-Cawapres, Jokowi: Saya Presiden RI, Bukan Pak Lurah

"Presiden Jokowi tampak santai dan tanpa beban, saat membahas dirinya yang kerap disebut sebagai 'Pak Lurah'. Ini ditunjukkan pula dengan ekspresi wajah tersenyum. Tidak tampak ada kemarahan, kekesalan, ketakutan dan beban emosi lainnya," jelas Monica kepada ANTARA, Rabu (16/8).

Menurutnya, Presiden tidak menganggap hal ini sebagai hal yang penting untuk disikapi.

Bahasa verbal dan non verbal Presiden, menunjukkan kongruensi.

Kata 'Pak Lurah' kembali diulang satu kali oleh Jokowi. Total, Jokowi menyebut 'Pak Lurah' atau lurah sebanyak tujuh kali.

"Tapi, saya perlu tegaskan. Saya bukan ketua umum partai politik, bukan juga ketua koalisi parpol. Sesuai ketentuan undang-undang, yang menentukan capres dan cawapres adalah partai politik dan koalisi partai politik. Jadi saya mau bilang, itu bukan wewenang saya. Bukan wewenang Pak Lurah," papar Jokowi.

Baca juga : Ini Lho Tanggapan Para Dubes ASEAN Usai Diajak Jokowi Naik MRT Jakarta

Saat mengulangi kata-katanya, Monica melihat ada ketegasan dari Presiden. Intonasi verbal serta bahasa tubuh saat mengatakan “...itu bukan wewenang saya. Bukan wewenang Pak Lurah". 

Monica melihat, Presiden melakukan gerakan tangan terangkat di sisi bahu, dengan telapak tangan menghadap ke depan. Seperti gestur yang ditunjukkan bila seseorang mengatakan “tidak”.

"Dari kongruensi pernyataan verbal dan non verbal ini, bisa disimpulkan bahwa pernyataan beliau tidak terlibat dalam penentuan capres maupun cawapres adalah cukup kredibel," tegas Monica.

Monica kemudian membahas tentang Presiden Jokowi, yang ternyata mengetahui dirinya diejek dengan kata seperti planga-plongo dan tidak tahu apa-apa, melalui media sosial.

Jokowi mengaku menerima hal itu. 

Baca juga : Bawa Bukti Kuat, Tim Hukum Banteng Laporkan Rocky Soal Jokowi Ke Bareskrim

Dia mengatakan, hadirnya media sosial membuat apa pun bisa disampaikan kepada Presiden. Termasuk kemarahan, ejekan, bahkan makian dan fitnah.

Monica mendengar, tidak ada perubahan intonasi yang menjadi lebih tinggi, ataupun lebih rendah dan lebih dalam.

Hal ini juga ditunjukkan, dengan tidak adanya mikroekspresi kemarahan atau ketakutan.

"Presiden Jokowi justru menganggukkan kepala, sebagai pernyataan kesungguhan. Ada keselarasan verbal dan nonverbal, yang menunjukkan Jokowi menganggap hal tersebut sebagai masalah kecil, yang tidak menimbulkan emosi pribadi," urai Monica.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.