Dark/Light Mode

Geng Motor Meresahkan Lagi

Pak Tito, Janjimu Mana?

Jumat, 4 Januari 2019 12:11 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Foto: Istimewa)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Geng motor kembali berulah. Dalam video rekaman CCTV yang menjadi viral di media sosial kemarin, mereka melakukan aksi sadis. Seorang warga bernama Bahara Siregar (24) menjadi korban pembacokan para pelaku.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Leuwinanggung RT 001 RW 03 Leuwinanggung, Tapos, Depok, pada Sabtu (29/12) malam lalu. Bahara saat itu sedang nongkrong di depan bengkel miliknya. Para pelaku turun dari atas motor. Mereka lalu menghampiri Bahara dan memaksanya menyerahkan ponsel. “Terus tiba-tiba ada motor berhenti di depan bengkel, terus katanya ‘minta HP’, saya langsung lari ke arah kanan,” katanya. 

Ada sekitar 5 pelaku yang saat itu menyerang Bahara. Bahara mencoba berlari menyelamatkan diri ke sebuah warung yang tidak jauh dari bengkelnya. “Saya jatuh, terus saya bangun, lari ke warung,” ucapnya. Ketika Bahara jatuh, para pelaku memukulinya dengan tangan kosong dan salah satu di antaranya membacoknya bertubi-tubi menggunakan celurit. Bahara mengalami luka bacokan di bagian punggung. 

Aksi mereka terekam CCTV klinik. Dalam video yang disebar di media sosial, para pelaku tampak beringas dan mengeroyok Bahara tanpa ampun. Kejadian itu berlangsung singkat. Para pelaku kemudian melarikan diri ke arah Tapos. Polisi telah mendatangi lokasi setelah video itu tersebar di media sosial. Tetapi Bahara sendiri memilih tidak membuat laporan polisi. 

Baca juga : Gedung BI, Bangunan Publik Terbaik Di Jakarta

Polresta Depok menyatakan, pihaknya tengah mengejar para pelaku pembacokan yang sempat viral di media sosial itu. “Nanti dicek dulu apakah benar peristiwa terjadi di Depok. Kalau benar, pasti akan ditindaklanjuti,” kata Kasubag Humas Polresta Depok Kompol Firdaus saat dimintai konfirmasi, Kamis (3/1). Maraknya begal motor maupun geng motor membuat resah warga. Warganet mendesak aparat kepolisian bergerak cepat membasmi ‘sampah’ masyarakat seperti ini. 

“Mohon polisi bertindak tegas, cepat dan terukur. Kalau perlu bikin jaman petrus dulu. Biar kapok,” desak Chopper-Bastards. Suara.rakyat juga mendesak polisi menangkap geng motor karena sudah menjadi teror masyarakat,   terutama wilayah yang selama ini menjadi basis geng motor. 

“Polisi kejar dan tangkap nih. Sudah meresahkan bangat,” ujarnya, dikuatkan oleh Azrul Matahari23. “Harus cepat ditindak, diberantas karena jelas-jelas melecehkan penegak hukum,” katanya.  Desakan serupa juga   diungkapkan MEHONX. “Pak Polisi mohon segera tangkap, atau ditembak aja. Jangan sampai rakyat jadi korban,” tegasnya diamini foolbaby. 

“Jangan kasih ampun, pak Polisi.” Jika dikasih ampun atau memberantasnya setengah-setengah, geng motor akan merajalela lagi. Makanya, Kahiza menyarankan polisi tembak di tempat. 
 Menurut Asiati Kartiningsih, apa yang dilakukan geng motor ini bukan kategori kenakalan lagi, tetapi sudah masuk kategori pidana murni. “Sudah minta paksa, main bacok pula. Ini mah  rampok,”  tulisnya, kesal. 

Baca juga : Sandiaga Uno Jadi Sandiwara Uno

Susilo Mislan mengatakan, sikap tegas kepolisian dalam memberantas geng motor ini harus lebih greget. Kalau perlu tembak saja, karena yang menjadi korban adalah warga yang tidak bersalah. 

Setali tiga uang, Detikjasjus juga mempunyai pandangan yang sama. Baginya, tem-bak di tempat merupakan opsi dan pilihan tepat menghadapi geng motor seperti ini. “Tembak mati aja.. Gak guna juga mereka di masyarakat,” katanya, diiyakan Moch Pida M. “Ditembak mati aja pak pol tuh geng motor, bikin resah aja.” 

Bagi Sriwidjayat Miko, polisi tidak perlu lagi memikirkan pelanggaran HAM dalam menghadapi kebringasan geng motor. Oran  jahat jangan dikasih hak, apalagi HAM. “Sebab  kalau Cuma ditangkap saja geng itu makin brutal. Di dor aja sudah.” 

Apalagi, sambung Hocoroko, di Depok ada tim Jaguar yang dikenal jago membasmi geng motor seperti ini. Ia yakin polisi akan dengan cepat menangkap geng motor yang meresahkan warga. “Padahal di Depok ada tim Jaguar lho kok masih rawan? Gimana kalau tidak ada? Berani amat para geng motor ngacak-ngacak Depok... pak Polisi harusnya tersingung ini,” sindirnya. 

Baca juga : Glenn Hoddle Pulihkan Kondisi Pasca Operasi Jantung

Lanjut, Adi Berbagi mengatakan, intel polisi harusnya bisa mengantisipasi. Selama ini, polisi baru bekerja kalau sudah kejadian. Akibatnya warga jadi tidak merasa aman karena sumber kriminal masih berkeliaran. Semoga bisa diantisipasi. 

Selebihnya, Tony_s menagih janji Kepolri Jenderal Tito Karnavian yang pernah sesumbar akan mencopot Kapolres yang tidak mampu mengatasi ormas dan geng motor yang meresahkan masyarakat. “Udah beberapa kali terjadi geng motor berulah di Depok dan kapolresnya sampai saat ini masih yang sama. Lebih baik irit bicara sebagai pimpinan kalau cuma omdo dan tidak punya wibawa di mata jajarannya,” kritiknya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.