Dark/Light Mode

LSI Denny JA: Gibran Potensial Cawapres Wakili Milenial

Senin, 14 Agustus 2023 16:44 WIB
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia LSI Denny JA, Adrian Sopa di Kantor LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (14/8). (Foto: Istimewa)
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia LSI Denny JA, Adrian Sopa di Kantor LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (14/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) amat penting menentukan kans kemenangan para Calon Presiden (Capres). Sementara, jumlah generasi milenial dan generasi Z mayoritas sebagai pemilih di Indonesia, yakni 47,7 persen.

Salah satu Cawapres yang amat mewakili generasi ini yakni Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Gibran jadi Cawapres potensial mendampingi Capres siapapun.

"Data penelitian kami, per hari ini tingkat kesukaan dan keterkenalan Gibran sudah sangat tinggi," kata Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adrian Sopa di Kantor LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (14/8).

Dipaparkan, dalam data survei bulan Juli 2023, siapa pun Cawapres Prabowo Subianto di antara Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar, elektabilitas pasangan ini masih di atas pasangan lain.

Baca juga : Denny JA Jadikan Pertarungan Prabowo, Ganjar, Anies Bahan Kuliah Di Kelas

Dalam simulasi Ganjar Pranowo berdampingan dengan Sandiaga Uno, Anies Baswedan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan kedua pasangan berhadapan dengan Prabowo, maka Prabowo-Gibran paling unggul.

"Prabowo-Gibran dipilih oleh 38,8 persen. Ganjar-Sandi dipilih oleh 33,1 persen dam Anies-AHY dipilih oleh 16,4 persen. Meskipun, Prabowo-Airlangga maupun Prabowo-Erick juga mengalahkan dua pasangan tersebut. Selisih angkanya tak jauh dari pesaingnya," katanya.

Untuk simulasi Prabowo-Muhaimin Iskandar, meski menang, tapi selisihnya tipis dibanding dengan pasangan lain. Prabowo-Muhaimin dipilih oleh 36,5 persen, Ganjar-Sandi dipilih oleh 36,2 persen dan Anies-AHY dipilih 20,5 persen.

"Memang posisi elektabilitas Prabowo Subianto sudah cukup tinggi sebagai Capres. Siapa pun yang menjadi wakil, tidak lagi terlalu menjadi faktor penentu kemenangan," tuturnya.

Baca juga : Elektabilitas Anies Anjlok

Dilihat dari segmen pendidikan, publik dengan pendidikan SD, SMP, dan SMA paling banyak memilih Prabowo-Gibran. Untuk tingkat SD, misalnya, pemilih Prabowo-Gibran 42,7 persen. Sedangkan yang memilih Ganjar-Sandi 31,9 persen dan Anies-AHY sebesar 14,0 persen.

Popularitas Gibran juga paling tinggi dibandingkan Erick, Airlangga dan Muhaimin. Popularitas Gibran sebesar 66,5 persen. Disusul Erick sebesar 61,8 persen, Airlangga 52,3 persen, Muhaimin Iskandar sebesar 43,1 persen.

Dari sisi kesukaan, kesukaan terhadap Gibran juga paling tinggi, 82,6 persen. Disusul Erick 77,1 persen, Muhaimin 62 persen, dan Airlangga sebesar 57,5 persen.

"Popularitas Gibran paling tinggi di generasi millenial (usia 22-42 tahun). Kesukaan terhadap Gibran juga paling tinggi di generasi Z (usia 17-21 tahun). Asosiasi Gibran denga Presiden Jokowi tentu menjadi sebuah keunggulan tersendiri. Terlebih tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi diangka yang sangat baik sebesar 80 persen," paparnya.

Baca juga : Jokowi Tak Mau Berandai-andai

Namun, saat ini, usia Gibran 35 tahun. Ia lahir pada tanggal 1 Oktober 1987. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 pasal 169 huruf q, mensyaratkan usia capres maupun cawapres harus 40 tahun keatas. Ini hambatan Gibran untuk menjadi Cawapres Prabowo. Tapi UU ini sedang di gugat di MK.

"Jika UU itu mengubah batas usia minimal capres dan cawapres menjadi 35 tahun, maka Gibran secara hukum potensial menjadi satu-satunya cawapres dari generasi milenial," pungkas Ardian.

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2,9 persen. Survei dilakukan pada tanggal 3-15 Juli 2023. Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.