Dark/Light Mode

Guru Besar Undip Minta Pengguna Kendaraan Pribadi Mulai Pakai Transportasi Umum

Sabtu, 2 September 2023 07:54 WIB
Guru Besar Ilmu Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro Undip Prof. Sudharto P Hadi. (Foto: Istimewa)
Guru Besar Ilmu Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro Undip Prof. Sudharto P Hadi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingginya polusi udara tidak bisa hanya diatasi Pemerintah. Butuh kesadaran dari masyarakat untuk mulai beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Guru Besar Ilmu Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro (Undip) Prof. Sudharto P Hadi mengakui pengguna kendaraan pribadi belum begitu mengerti terhadap dampak negatif yang dihasilkan dari perilakunya.

"Ada negative externalities atau eksternalitas negatif yang merupakan konsekuensi negatif dari aktivitas ekonomi (konsumsi atau produksi) pada pihak ketiga yang tidak terkait," kata Sudharto di Jakarta, Jumat (1/9).

Baca juga : IBBT 2023, Apresiasi untuk Perusahaan yang Lakukan Transformasi Bisnis

Menurutnya, beberapa eksternalitas negatif bisa dihasilkan dari penggunaan kendaraan pribadi dan industri, yaitu polusi udara yang bisa berakibat fatal pada kesehatan.

"Untuk itu, penting kiranya publik sadar betul terkait negative externalities tersebut," ujarnya.

Tingginya kesadaran masyarakat terhadap negative externalities, Suhardi mencontohkan seperti perayaan hari raya Nyepi.

Baca juga : Naik LRT Kurangi Beban Hidup Lho

Pada saat itu, masyarakat di Bali dilarang melakukan aktivitas, apalagi berkendara dengan kendaraan bermotor.

"Saat itu, polusi udara di Bali sangat rendah," ungkap Sudharto yang menyelesaikan program doktoralnya di School of Community and Regional Planning University of British Columbia (UBC), Vancouver, Canada ini.

Namun demikian, Jakarta tidak perlu mengambil langkah ekstrem seperti perayaan Nyepi di Bali dengan tidak beraktivitas.

Baca juga : Mendagri Minta Pemda Kendalikan Harga Komoditas Beras

"Bisa dilakukan dengan cukup mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saja. Itu sudah cukup mengurangi polusi di Jakarta," jelasnya.

Untuk diketahui, sektor transportasi masih tercatat menempati urutan tertinggi penyumbang polutan di Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan sumber polusi udara di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya berasal dari kendaraan dengan kontribusi 44 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.