Dark/Light Mode

Bentrok Di Rempang Jadi Sorotan Warganet

Sabtu, 9 September 2023 07:50 WIB
Anggota Brimob Polda Kepri yang tergabung dalam Tim Terpadu membersihkan pemblokiran jalan yang dilakukan oleh warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/9/2023). Aksi pemblokiran jalan tersebut terkait pengembangan Pulau Rempang menjadi kawasan ekonomi baru dan rencana pemerintah yang akan merelokasi mereka ke wilayah lain. (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/nz)
Anggota Brimob Polda Kepri yang tergabung dalam Tim Terpadu membersihkan pemblokiran jalan yang dilakukan oleh warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/9/2023). Aksi pemblokiran jalan tersebut terkait pengembangan Pulau Rempang menjadi kawasan ekonomi baru dan rencana pemerintah yang akan merelokasi mereka ke wilayah lain. (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/nz)

 Sebelumnya 
Dalam bentrokan itu, banyak warga yang mengalami luka-luka. Dari foto dan video yang beredar, ada seorang kakek yang muka dan kepalanya berdarah-darah akibat dipukul aparat. Ada juga foto seorang bapak-bapak yang terluka dibagian dadanya akibat tertembak peluru karet.

Tak hanya korban luka-luka, warganet banyak yang menyorot soal aksi aparat yang menggunakan gas air mata. Padahal, karena gas air mata, tragedi Kanjuruhan menelan banyak korban jiwa.

Baca juga : Bos Sinar Mas: Minyak Kelapa Sawit Jadi Solusi Bahan Bakar Nabati

Apalagi, karena gas air mata yang ditembakan aparat, dikabarkan banyak anak sekolah yang jadi korban. Bahkan 2 sekolah, yakni SMP 33 Galang dan SDN 24 Galang, terkena dampak aki­bat tembakan gas air mata yang masuk ke gedung sekolah.

Momen mencekam itu kemudian viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun X (twitter) @pilo­kaid. Perekam video tampak berkelil­ing sekolah untuk memberitahu siswa dan guru agar menyelamatkan diri dengan keluar kelas.

Baca juga : 27 Penerbit dan Produsen Rekam yang Aktif Serahkan Karya Raih Penghargaan Perpusnas

Dalam video itu juga terlihat para guru yang menggandeng muridnya keluar dari kelas. Wajah para siswa terlihat bingung sekaligus takut dan menangis. Bahkan, ada siswa yang pingsan hingga harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena efek gas air mata.

Tak hanya berimbas kepada anak sekolah dasar, efek gas air mata juga membuat bayi yang masih berusia 8 bulan pingsan. Momen ini terekam sebuah video, yang memperlihatkan orang tua bayi tersebut berteriak me­minta tolong.

Baca juga : Pesan Ponsel Online,Yang Datang Granat

Aksi penolakan itu terus berlang­sung hingga malam hari, ketika petu­gas gabungan masih berusaha mem­bujuk warga yang menolak agar tidak anarkis dalam proses pengukuran lahan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.