Dark/Light Mode

Konferensi Kerja PDPI di Lampung, Prof Tjandra Berikan 3 Catatan Penting

Kamis, 28 September 2023 21:19 WIB
Konferensi Kerja PDPI di Lampung, Prof Tjandra Berikan 3 Catatan Penting

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia PDPI Prof Tjandra Yoga Aditama menyebutkan ada tiga catatan penting di Konferensi Kerja (Konker) ke-XVII  PDPI yang digelar di Bandar Lampung kali ini. Konker tersebut dibuka langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Jumat (28/9). 

Pertama, Prof. Tjandra mengungkapkan masih kurangnya jumlah dokter spesialis paru di Lampung. Yakni 18 orang berbanding 10 juta penduduk. Itu artinya 1 dokter melayani 555 ribu penduduk.

"Jumlah ini tentu masih belum memadai," kata Prof Tjandra, dlam keterangannya, Jumat (28/9).

Setidaknya ada 2 alasan, kenapa masih minimnya jumlah dokter spesialis paru di Lampung. Pertama, distribusi dokter paru belum yang merata. 

Baca juga : Jaga-Jaga Pandemi Mendatang, Prof. Tjandra Ingatkan 3 Hal Penting Kesehatan

Secara nasional, jumlah dokter paru di Indonesia berjumlah 1.429 orang. Dengan jumlah sebanyak itu, rasio dokter berbanding jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta adalah satu dokter melayani 195 ribu penduduk. 

Alasan kedua, jika menggunakan acuan 1 dokter spesialis berbanding 100 ribu penduduk, maka Indonesia membutuhkan 2.800 dokter paru. 

"Maka di Lampung akan diperlukan 100 orang dokter spesialis paru, padahal yang ada baru 18 orang saja," sambungnya.

Jumlah dokter paru yang memadai diperlukan karena angka masalah kesehatan paru, khususnya di Lampung masih tinggi. Tahun 2022 misalnya  ada 3.606 kasus tuberkulosis (TB), di kota Bandar Lampung. 

Baca juga : Kebutuhan Pekerja IT Kian Tinggi, Data Academy Kreasikan Talent Pool Digital

Sementara di Kabupaten Lampung Selatan 423 pasien TB. Ini belum ditambah tantangan penyakit paru lain seperti infeksi non tuberkulosis, asma dan PPOK, Kanker Paru, dan lainnya.

Catatan kedua adalah tentang kebakaran hutan dan lahan di Lampung, yang menempati posisi terluas kedua di Pulau Sumatera setelah Sumatera Selatan. 

Untuk mengantisipasi perluasan kebakaran, Prof. Tjandra Yoga Aditama mengusulkan dua pendekatan. Pertama, pendekatan Fire Ready Formula, yakni dengn mengalokasikan 66 persen sumber daya untuk perencanaan, pencegahan, dan kesiapan, serta 34 persen sisanya untuk respons saat upaya pencegahan tidak maksimal. 

Pendekatan kedua adalah 5 R, yang mencakup review dan analysis, risk reduction, readiness, response, dan recovery.

Baca juga : UU Cipta Kerja Dorong Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Tinggi

Catatan ketiga, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini mengatakan bahwa Konferensi Kerja PDPI tidak hanya berfokus pada pembahasan ilmiah di dalam ruangan acara. 

Pada Jumat (29/9) besok, kata Prof Tjandra tim Dokter Paru dari Lampung akan melakukan kegiatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lampung di Panjang. 

Mereka akan berdiskusi dengan staf KKP yang bertanggung jawab atas kesehatan di pintu masuk negara dan provinsi, serta melibatkan mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekes) yang akan menjadi bagian dari petugas kesehatan di masa depan. 

"Jadi, Konker PDPI di Lampung ini akan benar-benar turun ke petugas kesehatan masyarakat kita di lapangan," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.