Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Selain itu, Jokowi mengatakan, kelangkaan pangan global saat ini terjadi lantaran terdapat 22 negara kini tak lagi mengekspor pangan, termasuk beras. Beberapa negara itu, lanjutnya, seperti Uganda, Rusia, India, Bangladesh Pakistan dan Myanmar terakhir. Bila kondisi ini berlanjut, kata dia, kemungkinan semua harga bahan pokok akan alami kenaikan.
"Ngeri sekali kalau melihat cerita semua negara mengerem semuanya. Mereka tidak ekspor pangan. Gandum sudah, beras sudah, gula sudah, semuanya sudah ngerem," imbuhnya.
Baca juga : Generasi Muda Malas Baca
Karena itu, menurut Jokowi, harus ada visi taktis untuk 5-10 tahun ke depan. Rencana kerja harus detil. Bukan sekadar visi misi yang terlalu bagus di awang-awang. Jadi harus jelas berapa waduk dan embung harus disiapkan. Juga, berapa kilometer irigasi yang harus dibuat.
"Rencana detil itu harus ada, dan kapan itu bisa kita selesaikan," cetus mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga : Jangan Pandang RI Negara Miskin Lagi!
Apalagi, kata Presiden ke-7 RI ini, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Kini jumlahnya sudah mencapai 278 juta. Sementara penduduk dunia, sudah melebihi 8 miliar jiwa dan masih akan terus bertambah. Tahun 2030, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 310 juta jiwa, mengingat pertumbuhan penduduk per tahunnya ada di angka 1,25 persen.
Artinya, tegas Jokowi, pangan menjadi kunci. Jokowi pun menyetir ucapan Bung Karno, yang menyebut pangan merupakan hidup matinya suatu bangsa. "Itu betul sekali. Beliau sudah melihat kejadian yang saat ini kita alami," ujar Jokowi.
Baca juga : Cari Cawapres, Mega Terus Diskusi Dengan Jokowi
Di kesempatan sama, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan, pangan bisa jadi supremasi Indonesia di dunia internasional. Menurut dia, Indonesia mesti berdaulat pangan agar berdiri di atas kaki sendiri dan bisa melewati ancaman krisis pangan global.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya