Dark/Light Mode

Banyak Negara Ngerem Ekspor Pangan

Jokowi: Ngeri!

Sabtu, 30 September 2023 08:00 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo berfoto bersama saat menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan ke-IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Rakernas ke-IV PDIP ini mengambil tema Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat. (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo berfoto bersama saat menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan ke-IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Rakernas ke-IV PDIP ini mengambil tema Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat. (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Selain itu, Jokowi mengatakan, kelangkaan pangan global saat ini terjadi lantaran terdapat 22 negara kini tak lagi mengekspor pangan, termasuk beras. Beberapa negara itu, lanjutnya, seperti Uganda, Ru­sia, India, Bangladesh Pakistan dan Myanmar terakhir. Bila kondisi ini berlanjut, kata dia, kemungkinan semua harga bahan pokok akan alami kenaikan.

"Ngeri sekali kalau melihat cerita semua negara mengerem semuanya. Mereka tidak ekspor pangan. Gan­dum sudah, beras sudah, gula sudah, semuanya sudah ngerem," imbuhnya.

Baca juga : Generasi Muda Malas Baca

Karena itu, menurut Jokowi, harus ada visi taktis untuk 5-10 tahun ke de­pan. Rencana kerja harus detil. Bukan sekadar visi misi yang terlalu bagus di awang-awang. Jadi harus jelas berapa waduk dan embung harus disiapkan. Juga, berapa kilometer irigasi yang harus dibuat.

"Rencana detil itu harus ada, dan kapan itu bisa kita selesaikan," cetus mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga : Jangan Pandang RI Negara Miskin Lagi!

Apalagi, kata Presiden ke-7 RI ini, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Kini jumlahnya sudah mencapai 278 juta. Sementara pen­duduk dunia, sudah melebihi 8 miliar jiwa dan masih akan terus bertambah. Tahun 2030, jumlah penduduk In­donesia diperkirakan mencapai 310 juta jiwa, mengingat pertumbuhan penduduk per tahunnya ada di angka 1,25 persen.

Artinya, tegas Jokowi, pangan menjadi kunci. Jokowi pun menyetir ucapan Bung Karno, yang menyebut pangan merupakan hidup matinya suatu bangsa. "Itu betul sekali. Beliau sudah melihat kejadian yang saat ini kita alami," ujar Jokowi.

Baca juga : Cari Cawapres, Mega Terus Diskusi Dengan Jokowi

Di kesempatan sama, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri me­ngatakan, pangan bisa jadi supremasi Indonesia di dunia internasional. Menurut dia, Indonesia mesti berdaulat pangan agar berdiri di atas kaki sendiri dan bisa melewati anca­man krisis pangan global.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.