Dark/Light Mode

Reshuffle Kabinet, Hilalnya Tak Nampak Di Mata Mahfud

Rabu, 4 Oktober 2023 08:25 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD. (Foto: Instagram)
Menko Polhukam, Mahfud MD. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu reshuffle atau perombakan kabinet yang berhembus sejak akhir pekan lalu, makin terdengar santer pada Selasa (3/10/2023). Muncul kabar Presiden Jokowi akan menggelar reshuffle pada hari ini, yang juga bertepatan dengan Rabu Pon. Namun sampai siang kemarin, hilal reshuffle itu belum nampak di mata Menko Polhukam Mahfud MD.

Isu reshuffle mulai terdengar tak lama setelah rumah dinas dan ruang kerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo digeledah KPK dalam rangka pengusutan dugaan kasus korupsi. Isu ini makin berhembus kencang setelah Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor, Senin sore.

Sesaat sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani mengakui mendengar isu reshuffle tersebut setelah ada dua kementerian yang terseret kasus dugaan korupsi. Kata dia, melihat persoalan hukum itu sepertinya cepat atau lambat akan terjadi reshuffle.

Seharian kemarin, isu reshuffle makin terdengar kencang. Apalagi hari ini bertepatan dengan Rabu Pon. Hari yang biasanya dipilih Jokowi untuk menggelar reshuffle dan pelantikan menteri baru.

Baca juga : Resmikan Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Jangan Takut Belajar Dan Mencoba Hal Baru

Terkait isu tersebut,  Mahfud MD mengaku belum melihat hilal adanya perombakan kabinet. Menurut dia, kabinet masih berjalan normal dan tidak ada yang terganggu.

"Sampai saat ini saya tidak melihat ada tanda-tanda reshuffle. Tapi presiden tentu punya pertimbangan lain," kata Mahfud, di kantornya, Selasa (3/10).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengaku tidak tahu soal isu reshuffle yang muncul lantaran ada menteri yang terseret kasus korupsi. Namun, kata dia, presiden tentu punya pertimbangan sendiri dalam memutuskan pergantian kabinet. "Tunggu presiden saja lah. Itu hak-hak prerogatif presiden," ucapnya.

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Raja Juli Antoni menyampaikan hal senada. Kata dia, sampai saat ini kabinet masih berjalan baik dan normal. Belum terdengar kabar yang tidak-tidak soal reshuffle. Begitu juga soal ada kasus hukum yang menyeret menteri.

Baca juga : Aksi Relawan Sintawati, Hapus Tato Gratis Di Kota Jakarta

"Saya belum dengar akan ada reshuffle," kata Raja Juli, yang juga Sekjen PSI ini, di Jakarta, Selasa (3/10).

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad ikut merespons kabar reshuffle yang muncul di media. Kata dia, reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Jadi, akan ada reshuffle atau tidak, terserah keputusan presiden.

"Namun sampai hari ini undangan belum sampai ke DPR sehingga kita nggak bisa komentar lebih lanjut soal itu," ungkapnya.

Ketua Dewan Pakar PAN, Drajad Wibowo mengaku, belum mendengar kabar reshuffle. Namun, dia senang kalau reshuffle itu terjadi dalam waktu dekat. Apalagi dengan reshuffle masuk kekuatan Demokrat.

Baca juga : Kadek Raditya Tak Sabar Hadapi Mantan Klub

"Menurut hemat saya ini akan bagus. Ini adalah 'sesuatu banget' secara politis," kata Dradjad kepada wartawan, Selasa (3/10).

Sementara Direktur Eksekutif IndoStrategic, Ahmad Khoirul Umam menilai, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Jokowi melakukan reshuffle. Salah satunya karena ada menteri yang tengah menghadapi masalah hukum.

Selain itu, ada sejumlah pos menteri yang perlu dievaluasi pasca manuver partai koalisi seperti NasDem dan PKB. Kedua partai ini sudah semakin lantang dan berani menunjukkan garis perbedaannya dengan kebijakan pemerintah.

"Jadi, untuk menjaga ritme kerja pemerintahan, maka reshuffle tahap akhir di era pemerintahan Jokowi menjadi penting dan mendesak untuk dilakukan segera," kata Umam.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.