Dark/Light Mode

Baru Pulang Dari Eropa, Diperiksa 3 Jam Di Polda Metro

SYL: Izinkan Saya Tarik Napas Panjang

Kamis, 5 Oktober 2023 17:50 WIB
Syahrul Yasin Limpo (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)
Syahrul Yasin Limpo (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tampaknya sangat lelah. Dia sampai meminta waktu kepada wartawan untuk beristirahat sejenak.

Awalnya, Syahrul mengatakan dirinya baru saja melakukan perjalanan dinas dari Eropa, tepatnya Roma, Italia, dan Spanyol.

Namun, baru saja pulang dia langsung dihadapkan dengan masalah hukum.

"Saya dalam proses sedang melakukan kunjungan kerja resmi atas nama negara, atas nama kepentingan negara dan satu hari setelah datang saya langsung dihadapkan dengan masalah,” ujar Syahrul, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Syahrul dimintai keterangan di Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pemerasan yang diadukan pada 12 Agustus 2023.

"Laporan itu terkait dengan terjadinya pemerasan dan lain-lain sebagainya,” ungkap politikus Partai NasDem ini, tanpa merinci. 

Baca juga : Galangan Kapal Batam Luncurkan Kapal Instalasi Turbin Angin Lepas Pantai Jepang

Informasi yang diterima wartawan,  dalam laporan dugaan pemerasan tersebut, yang dilaporkan adalah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Pemerasan, disebut terjadi dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang ditangani komisi antirasuah. 

Syahrul mengatakan, dia sudah menjelaskan semua yang diketahuinya di hadapan pihak kepolisian. Pemeriksaan berjalan selama 3 jam.

"Saya capek banget, sementara saya baru pulang," keluhnya.

"Saya izin ke teman-teman kasih saya kesempatan untuk menarik napas dari sebuah perjalanan yang panjang. Perjalanan saya untuk kepentingan rakyat, 280 juta harus saya kasih makan,” sambung Syahrul.

Syahrul dikabarkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di Kementan yang tengah disidik KPK.

Baca juga : Bakti Sosial Peduli Literasi Di Jaksel, Polda Metro Bagikan Buku

Tim penyidik komisi antirasuah, telah menggeledah rumah dinas dan rumah pribadi Syahrul.

Penyidik mengamankan uang Rp 30 miliar, 12 pucuk senjata api, catatan keuangan, serta mobil Audi A6 dalam penggeledahan tersebut.

Tim penyidik komisi antirasuah juga sudah menggeledah rumah Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.

Kemudian, penggeledahan dilakukan di kantor Kementan, yang menyasar ruang menteri dan sekjen.

Berikutnya, tim KPK menggeledah rumah Direktur Alsintan Muhammad Hatta, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (1/10/2023).

Dari sana ditemukan uang tunai senilai Rp 400 juta dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

Baca juga : Kerja Sama Multisektor untuk Tingkatkan Angka Partisipasi Kasar

Kemudian pada Selasa (3/10/2023), tim KPK menggeledah rumah staf Mentan Syahrul di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ditemukan dokumen yang berisi catatan penting terkait dugaan korupsi di Kementan.

KPK menyebut, ada tiga klaster dugaan korupsi di Kementan. Ketiganya yakni, pemerasan dengan jabatan, penerimaan gratifikasi, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.