Dark/Light Mode

Pesan PBNU: Dukung Capres Wajar, Tapi Jangan Bawa Simbol NU

Senin, 30 Oktober 2023 12:55 WIB
Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU, KH Suleman Tanjung. (Foto: Ist)
Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU, KH Suleman Tanjung. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Suleman Tanjung menilai, dukungan para tokoh NU ke tiga pasang capres-cawapres merupakan hal yang wajar. Yang terpenting, kata dia, saat memberikan dukungan jangan membawa simbol NU dan politik identitas. 

Pernyataan Suleman tersebut menanggapi dukungan tokoh-tokoh NU yang menyebar pada tiga pasangan Capres-Cawapres. Tiga itu NU itu antara lain Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid. Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu memberikan dukungan kepada pasangan Ganjar-Mahfud.

Selain Yenny Wahid, Habib Luthfi Bin Yahya juga secara terbuka memberikan dukungan politik terhadap Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dukungan terbuka tersebut ditunjukkan ke publik saat Habib Luthfi menghadiri acara deklarasi yang dihelat di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada Rabu (25/10) lalu. Habib Luthfi menilai, pasangan ini juga memiliki daya tarik karena merupakan kombinasi yang tepat mewakili generasi senior dan generasi muda.

Baca juga : Pengrajin Bambu Mendukung Santri Ganjar Untuk Lestarikan Bambu Di Indonesia

Sebelumnya, Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj juga terang-terangan soal sikap politiknya. Kiai Said mendukung Anies-Imin (AMIN) di Pilpres 2024 karena dianggap mewakili para santri. 

Kiai Suleman menilai, dukungan para tokoh NU kepada para Capres-Cawapres itu merupakan hal yang wajar-wajar saja. Karena dukungan tersebut merupakan atas nama pribadi masing-masing, bukan atas nama lembaga. 

Menurut dia, dukungan para tokoh kepada salah satu pasangan Capres-Cawapres tersebut diberikan karena mungkin menurut ijtihadnya masing-masing, calon tersebut bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik. Bisa membawa rakyat Indonesia menjadi lebih sejahtera. 

Baca juga : Jawab Pertanyaan Puan Soal Dukung Siapa Di 2024, Jokowi Bilang Begini

Namun, lanjut Suleman, ada ada pembatas yang tegas yang sudah digariskan oleh PBNU. "Bahwa dalam memberikan dukungan itu, tidak boleh membawa lambang atau logo NU. Dalam kegiatan-kegiatan jangan membawa bendera NU," kata Suleman, kepada Rakyat Merdeka, Senin (30/10). 

Kedua, lanjut dia, dalam memberikan dukungan itu jangan membawa politik identitas. Menurut dia, tiga pasang capres-cawapres itu merupakan putra terbaik bangsa. Jadikan pilpres sebagai ajang adu gagasan dan program. 

Ia lalu mengungkit kembali arahan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf atau Gus Yahya. Arahan Gus Yahya kepada pengurus sudah tegas. Pengurus PBNU harus netral. Tidak boleh merangkap jabatan, apalagi masuk timses capres.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.